Gembala Gantung Diri di Gedung Pemerintah Protes Perampasan Lahan
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Seorang penggembala Mongolia menggantung diri di gapura gedung pemerintahan Tiongkok dalam protes menentang perampasan lahan dalam aksi kerusuhan baru di Mongolia Dalam, ungkap kelompok HAM pada Selasa.
Aksi bunuh diri pada 19 Jauari itu terjadi sebagai bagian dari aksi demonstrasi oleh minoritas etnis Mongolia terhadap dugaan perampasan lahan yang dilakukan oleh otoritas setempat. Hal ini terungkap oleh laporan dari Southern Mongolian Human Rights Information Center yang berbasis di AS.
Warga Mongolia di wilayah Mongolia Dalam Tiongkok menggelar protes terhadap kebijakan pemerintah, seperti memindahkan para penggembala dari lahan penggembalaan ke perkotaan dan pengembangan batu bara dalam kapasitas besar.
Kelompok yang berbasis di AS itu mengutip beberapa sumber lokal dan gambar yang diunggah secara online yang menunjukkan bahwa pria bernama Tumur (45) menggantung diri dalam protes menentang “pendudukan lahan penggembalaan secara ilegal oleh otoritas.”
Mereka mengutip beberapa kerabat yang mengatakan bahwa Tumur memerintah penggembala lain untuk menuntut hukuman bagi para pejabat yang korup.
Sekitar 300 penggembala dari seluruh wilayah itu ambil bagian dalam demonstrasi pada Senin di luar gedung pemerintahan di ibu kota regional Hohhot, memprotes kebijakan yang membuat ribuan orang tergusur dari lahan mereka. (AFP/Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...