Generasi Baru Desainer dan Brand IFF Diumumkan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Jakarta Fashion Week (JFW) mengumumkan generasi keempat desainer dan brand peserta program Indonesia Fashion Forward (IFF). Sepuluh desainer dan brand terpilih itu ialah Lotuz, Alex[a]lexa, Ria Miranda, Sean&Sheila, Lekat, Java Diva, I.K.Y.K, Valentino Mutiara, D’leia, Shop at Velvet.
JFW, fashion week utama di Indonesia, mengumumkan nama-nama desainer dan brand tersebut pada 6 Mei lalu di Jakarta. Kesepuluh desainer dan brand itu akan melanjutkan kesuksesan generasi-generasi sebelumnya, seperti Albert Yanuar, Major Minor, Cotton Ink, Patrick Owen, Tex Saverio, NurZahra, dan Etu, yang telah dikenal oleh komunitas fashion Asia dan Eropa.
CEO Femina Group Svida Alisjahbana, penyelenggara JFW, menyatakan kegembiraan melihat bakat muda peserta IFF generasi keempat yang dia sebut membanggakan, “Ini merupakan hasil seleksi, yang tentunya berdasarkan pengalaman sekian lama.” Yang menggembirakan, menurutnya, sebagian di antara desainer dan brand itu sudah menggalang kerja sama dengan perajin, sinergi yang memang dibutuhkan dalam memajukan industri kreatif.
Usai mengikuti program market entry yang membuka wawasan tentang strategi pengembangan infrastruktur bisnis pada awal tahun, pada bulan ini sepuluh desainer dan brand itu mengikuti program fashion pioneer yang akan membuat mereka mampu mengidentifikasi problem dan solusi yang dapat menghambat pertumbuhan bisnis. Mereka juga mengikuti sesi one-on-one mentoring dan workshop tentang branding, range planning, analisis penjualan, studio space, strategic partnership, serta strategi menembus pasar internasional.
Pakar dari Center for Fashion Enterprise (CFE), yakni Wendy Malem, Anglea Quaintrel, Sanjeev Davidson, dan Demelza Galica, memandu generasi keempat IFF itu dalam workshop Strategic Fashion Branding dan Investment and Production. Penyelenggaraan workshop itu merupakan rangkaian program menuju Jakarta Fashion Week 2016, yang digelar 24 – 30 Oktober di Senayan City, Jakarta Selatan.
Indonesia Fashion Forward
Program Indonesia Fashion Forward, seperti dikemukakan Svida Alisjahbana, adalah program pengembangan kapasitas desainer muda Indonesia agar siap menembus pasar internasional. Program yang digelar JFW bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif dan British Council itu merupakan aset penting bagi industri fashion Indonesia karena merefleksikan kreativitas bangsa serta kebangkitan industri kreatif lokal, yang diharapkan terus meningkat secara signifikan di masa depan. Bagi JFW sendiri, program IFF juga akan menggairahkan dan memperkuat industri fashion Indonesia dengan generasi baru secara berkelanjutan.
Keberhasilan program IFF tak lepas dari peran pakar dari CFE London, yang membimbing desainer secara intensif sepanjang tahun. CFE adalah lembaga pengembangan bisnis yang melakukan inkubasi dan pendukung pengembangan label maupun desainer baru di sektor fashion di Inggris ke pentas internasional.
Para ahli dari CFE ini memastikan agar desainer Indonesia tidak hanya bermodal bakat dan kreativitas. Mereka juga mengasah para desainer agar memiliki visi dalam berbisnis, serta memahami strategi pengembangan infrastruktur bisnis untuk mendukung usaha.
British Council, organisasi internasional asal Inggris, yang bergerak dalam hubungan kebudayaan dan kesempatan pendidikan, ikut berperan aktif dalam keberhasilan program IFF.
Keberhasilan program IFF itu rupanya juga tak lepas dari pengamatan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf. “Dalam banyak kesempatan, Indonesia Fashion Forward ini termasuk yang saya ‘jual’,” katanya, adalam acara temu pers.
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...