Gerakan Kemanusiaan Indonesia Salurkan Bantuan ke Wagra NTT
LEMBATA, SATUHARAPAN.COM - Banjir bandang menimpa Pulau Lembata dan sejumlah wilayah lainnya di Nusa Tenggara Timur beberapa waktu lalu.
Tim Gerakan Kamanusiaan Indonesia (Tim GKI), pada 17 April 2021, dapat menyalurkan bantuan ke Oepali, Amfoang Timur - NTT, sebuah tempat yang belum tersentuh bantuan pasca bencana banjir bandang.
"Puji Tuhan. Tim GKI dapat menyalurkan bantuan ke Oepali, Amfoang Timur - NTT, sebuah tempat yang belum tersentuh bantuan. Mari kita doakan agar masyarakat di sana tetap kuat di dalam Tuhan dan TIM GKI terus dimampukan menjadi berkat dalam pelayanannya. To God be the Glory," tulis Tim Relawan GKI yang diterima satuharapan.com, hari Senin (19/4/).
Dalam cerita dari kecamatan Malaka Tengah, Tim GKI pada hari ketiga kembali menyapa beberapa kampung. Banjir menghanyutkan barang-barang dan menyisakan lumpur di area rumah dan perkebunan.
Sebelumnya Tim GKI Jawa Timur telah menyalurkan bantuan berikutnya senilai Rp 60 juta dalam bentuk bahan pangan ke Pulau Sabu dan Pulau Rote. Pulau Sabu berjarak 8-9 jam berlayar dari Kupang, sedangkan Pulau Rote 4-5 jam.
Tim GKI Jatim sangat terbantu oleh dukungan anak-anak muda Flobamora alumni UK Petra, yang selama kuliah ikut bergereja dan melayani di GKI-GKI di Surabaya.
Dana dikirim ke Kupang, lalu anak-anak Flobamora yang berbelanja, packing, dan mencari kapal untuk pengiriman. Di Pulau Sabu dan Pulau Rote, Tim GKI Jateng dan Tim GKI Jabar berfokus di titik-titik lain di NTT.
"Kami saling berkoordinasi supaya tidak terjadi tumpang tindih bantuan di satu lokasi yang sama. Terima kasih semua untuk kolaborasi yang indah ini," tulis Tim Relawan di Surabaya Senin (12/4/21).
Tim GKI memberikan pelayanan di Lembata sejak tiba di sana pada 8 April 2021. Banjir bandang yang menimpa Pulau Lembata berada di kecamatan Ile Ape dan ile Ape Timur, terutama di 7 desa yang kita catat, yaitu desa Wauwala, desa Tanjung Batu, desa Amakaka, desa Lamawara, desa Waitaman, desa Lamawolo, desa Baopukan.
Tim GKI telah menyisir dan membantu kebutuhan logistik para pengungsi yang berada di kebun-kebun, yang tidak/belum ingin bergabung di posko-posko pengungsian.
"Suatu upaya yang walaupun lebih konsumtif baik dalam waktu dan tenaga, untuk menolong yang mungkin terlewatkan," tulis Tim Relawan GKI melalui akun facebooknya.
Menurut data yang ada sebanyak 128 kepala keluarga berada di kecamatan Ile Ape, di antaranya warga desa Wauwala, desa Tanjung Batu, dan desa Amakaka.
"Kita terus kita coba layani. Demikian laporan terkini dari pulau Lembata," demikian laporan Tim GKI.
Sementara sejak tiba di Kupang, Tim berangkat menuju dusun Pukdale dan dusun Felakdale, desa Pukdale, Kecamatan Kupang Timur. Daerah ini menjadi salah satu yang cukup parah mengalami dampak banjir dan banyak warga haru mengungsi.
"Warga sudah banyak yang kembali ke rumah-rumah mereka, tetapi dalam kondisi yang masih serba terbatas," cerita Tim Relawan GKI.
Kemudian Tim GKI bekerja sama dengan GMIT Jemaat Kasih Karunia Oesao menyerahkan dua unit mesin pembersih lumpur agar warga dapat segera membersihkan area persawahann mereka.
"Desa Pukdale merupakan daerah penghasil beras, sehingga kebutuhan logistik masih cukup terpenuhi," laporan Tim Relawan GKI.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...