Relawan GKI Bantu Warga di Dusun-dusun Kabupaten Kupang
KUPANG, SATUHARAPAN.COM - Tim Gerakan Kamanusiaan Indonesia (Tim GKI) Jawa Barat melakukan pelayanan parallel atau bersamaan ke daerah Kabupaten Kupang serta Malaka, Amfoang Timur, dan Alor setelah pelayanan di Pulau Adonara dan Pulau Lembata.
Sebelumnya pada tanggal 9-11 April 2021, tim advance telah melakukan pemetaan di Kabupaten Kupang.
Kemudian pada tanggal 15 April 2021, Tim GKI hadir di Dusun Pukdale dan Dusun Felakdale, Desa Pukdale, Kecamatan Kupang Timur, dengan menyerahkan unit-unit mesin pembersih lumpur agar warga dapat secepatnya membersihkan areal persawahan, supaya dapat ditanami kembali.
“Desa Pukdale merupakan daerah penghasil beras. Kebutuhan logistik cukup untuk sementara waktu, sehingga belum dirasa perlu memberikan bantuan logistik untuk saat ini,” kata Tim Relawan seperti dikutip satuharapan.com dari akun facebook Fifie Lili, hari Rabu (22/4).
Tim GKI (1) melayani di Kecamatan Malaka Tengah, Kab. Malaka, NTT sejak tanggal 16 April 2021 di
Dusun Kotafoun A, Desa Bereliku; Dusun Kotafoun B, Desa Bereliku; Dusun Toleon, Desa Bereliku; Dusun Tahak, Desa Railor; Dusun Pelita Lalor, Desa Fahiluka; Dusun Kabulakaran, Desa Fahiluka; Dusun Bolan B, Desa Fahiluka.
Kemudian Dusun Menekin, Desa Fahiluka; Dusun Umakluak, Desa Naimana; Dusun Manubai Barat, Desa Naimana; Dusun Manubai Timur, Desa Naimana; Dusun Natarean B, Desa Naimana; Dusun Toos Laran, Desa Naimana; Dusun Naimana Timur, Desa Naimana; dan Dusun Kobadiin, Desa Naimana.
Sementara itu Posko Tim GKI disiapkan di Dusun Toleon, Desa Bereliku, dengan stok logistik sementara ini berupa empat ton beras dan kebutuhan pokok lainnya di mana masyarakat juga datang pada malam hari untuk mengambil keperluan yang dibutuhkan.
Desa Bereliku, Fahiluka, Naimana, dan Railor merupakan daerah dataran rendah dimana penduduk memiliki sumur dangkal untuk pemenuhan kebutuhan air sehari-hari. Akibat bencana Seroja, seluruh sumur kini tertimbun lumpur sehingga penduduk mengalami kesulitan air bersih.
Tim GKI telah menyiapkan empat unit mesin pembersih lumpur dan telah membagi wilayah pengerjaan bersama masyarakat untuk bergotong royong secepatnya, sebelum lumpur semakin mengeras.
Pembersihan lumpur pada sumur-sumur telah di mulai sejak hari Minggu siang, 18 April 2021, yang mencakup dusun-dusun di 4 desa tersebut.
“Sampai kemarin malam 20 April 2021, kita telah membersihkan 22 sumur; sehingga untuk sementara waktu, 31 kepala keluarga dan satu sekolah telah kembali mendapatkan air bersih,” kata Tim Relawan GKI
“Selain pembersihan sumur-sumur, mesin pompa kita juga digunakan untuk menyedot air kali untuk membajak sawah, karena petani dibagian hilir yang menggunakan aliran air saluran irigasi, kini terkendala dgn kerusakan bendungan Benenain di Desa Kakaniuk,” tambahnya.
Dikarenakan halaman sekolah dan ruang-ruang kelas yang masih dibersihkan bersama para guru dan warga, maka ujian tingkat nasional SMP dan SMA yang tertunda, dilaksanakan di posko Tim GKI di Dusun Toleon selama tiga hari, pada tanggal 20, 21, dan 22 April 2021
Pelayanan di Alor oleh Tim GKI (2) di mulai sejak pemetaan pada tanggal 9-10 April 2021 baik di pulau Alor maupun pulau Pantar, ditindak lanjuti dengan bantuan logistik di Desa Waisika Kec. Alor Timur Laut; Desa Mainang, Kec. Alor Tengah Utara; Desa Malaipea, Kec. Alor Selatan; Desa Kabir, Kec. Pantar.
Menurut Relawan TIM GKI, pelayanan di Pulau Pantar ditempuh dengan waktu 4 jam menggunakan perahu motor, dengan tujuan Dusun Tamalabang, Desa Kaleb, Kec. Pantar Timur namun tidak berhasil dilakukan karena jalan yang masih terputus.
Pada tanggal 17 April malam, Tim GKI (3) menuju Oepoli di Desa Netemnanu, Kec. Amfoang Timur membawa 4 ton beras dan kebutuhan vital lainnya yang belum/sulit dijangkau di dusun-dusun perbatasan Timor Leste.
“Perjalanan bantuan logistik dari kota Kupang di tempuh selama 17 jam karena banyaknya jalan-jalan yang masih rusak,” kata Tim Relawan.
Titik-titik pelayanan yang dijangkau sementara ini yaitu Dusun Biloka, Dusun Taloi, Dusun Mamblasi, dan dusun-dusun lainnya yang akan di sesuaikan dengan medan lapangan.
“Di mana dari satu titik pelayanan ke titik berikutnya harus ditempuh sejauh 3 kilometer dengan berjalan kaki memanggul beban melewati perbukitan dan sungai seluas 175 meter,” katanya.
Selain tempat-tempat yang telah disebutkan, pelayanan juga dilakukan di Desa Wini, Kec. Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), serta membantu jemaat GMIT Bonamhonis Tarba, Desa Sahraen, Kec. Amarasi Selatan, Kab. Kupang.
“Pelayanan berikutnya, kita akan mengupayakan langkah-langkah yang dapat menolong para korban bencana untuk dapat kembali melakukan kegiatan ekonomi,” kata Tim GKI.
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...