Gereja Asia Bangun Jaringan Cegah Kekerasan pada Wanita
SATUHARAPAN.COM - Sebuah jaringan kerja sama wanita untuk menolak kekerasan terhadap wanita telah dimulai pada hari terakhir konferensi gereja-gereja Asia (CCA). Para peserta memutuskan untuk membuat jaringan tersebut karena keprihatinan atas kekerasan terhadap wanita di seluruh Asia yang makin meningkat.
Sejumlah 35 peserta dari berbagai gereja di Asia dan organisasi ekumene berkumpul di Chiang Mai, Thailand, pada 17 – 20 November lalu untuk membahas tema “Women Building Peace and Transforming the World”. Dalam konferensi itu, seluruh peserta saling berbagi kejadian-kejadian kekerasan terhadap wanita yang terjadi di negaranya. Kekerasan semakin meningkat di banyak negara, sehingga terjadi banyak pelanggaran hak asasi manusia.
“Sayangnya, banyak pemerintah, kelompok sosial, bahkan gereja sering tidak memedulikan fakta yang terjadi mengenai kekerasan terhadap wanita, padahal kejahatan kekerasan itu telah mengancam kedamaian dan keamaanan dunia,” kata peserta.
Cara terbaik untuk mengakhiri kekerasan terhadap wanita adalah mencegahnya terjadi pada tempat kejadian pertama. Untuk itu CCA bertujuan mendorong dan memobilisasi wanita Kristen Asia dengan membuat sebuah platform yang menjelaskan penyebab kekerasan secara struktural, metodologi untuk membangun sistem yang mencegah kekerasan, dan membangun kedamaian di Asia.
“Wanita Kristen Asia memiliki tanggung jawab besar untuk merespons kekerasan terhadap wanita, dan harus menginisiasi gerakan ekumene untuk menentang kekerasan dalam konteks sosialnya. Jaringan ini bertujuan untuk menyediakan ruang ekumenikal bagi wanita-wanita di gereja-gereja Asia untuk bertindak menentang kekerasan, mendorong kesamaan gender dan membela wanita yang menjadi korban,” ujar Pdt Jung Eun Moon, koordinator program CCA.
“Bagian dari solusi besar dari masalah ini adalah pencegahan terhadap kekerasan, wanita harus menyadari hak-haknya. Kalau Anda tidak memahami hak Anda, bagaimana memperjuangkannya? Kesadaran adalah faktor yang krusial untuk mendorong dan menggerakkan wanita-wanita Asia,” ujar Eleanor Dictaan Bangoa.
“Jaringan ini belum populer di antara gereja-gereja di Asia, padahal hak wanita merupakan salah satu hak asasi manusia. Gereja dapat mengambil peranan yang penting dalam meningkatkan kesadaran terhadap kekerasan di Asia. Ini waktu yang tepat bagi gereja untuk menyampaikan pesan-pesan ini ke dalam kurikulum gereja,” Moumita Biswas, pemimpin konsil wanita Kristen India, menambahkan.
“CCA mengkonfirmasi realisasi penuh atas hak-hak wanita dan ingin membangun standar baru terhadap peningkatan peranan wanita dalam gereja dan sosial, serta membangun agenda promosi budaya pencegahan kekerasan terhadap wanita,” ujar Sunila Anwar, koordinator program CCA. (cca.org.hk)
Editor : Sotyati
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...