Gereja Harus Berbuat Konkret Atasi Kekeringan Etiopia
PARIS, SATUHARAPAN.COM - Sekretaris Jenderal Caritas Internationalis, Michel Roy, mengatakan banyak pihak dan gereja harus berbuat konkret untuk mengatasi kekeringan di Etiopia, karena apabila sebuah negara berada dalam kondisi kekurangan pangan berarti negara dapat meluncur ke dalam situasi kelaparan.
“Saat ini harus ada tindakan cepat dari berbagai pihak,” kata Roy seperti diberitakan Radio Vatican, hari Kamis (21/1).
Menurut un.org, hari Rabu (20/1), PBB telah meminta 50 juta dolar dana darurat untuk membantu Etiopia mengatasi kekeringan terburuk dalam beberapa dasawarsa. Produksi tanaman telah jatuh hingga 90 persen di beberapa daerah dan gagal sepenuhnya terutama sebagai akibat dari pola cuaca El Nino.
Menurut PBB kekeringan saat ini mengancam persediaan pangan bagi 10,2 juta orang di Etiopia. Lebih dari satu juta orang meninggal di negara Afrika timur selama kelaparan besar di sana pada tahun 1980 dan jutaan lebih dibuat miskin.
Roy setuju dengan mereka yang memperingatkan bahwa Etiopia bisa masuk dalam situasi kelaparan tahun ini kecuali tindakan segera diambil oleh masyarakat internasional untuk mengatasi kekurangan pangan. "Kita harus bertindak sekarang untuk mencegah tragedi lebih lanjut,” ia melanjutkan.
Roy menjelaskan bahwa Etiopia dan negara-negara lain di Semenanjung Timur Afrika telah diganggu oleh kekeringan selama beberapa dekade terakhir yang berarti penduduk di bagian dunia ini sering hidup di ambang kelaparan.
Namun, ia mengatakan bahwa kekeringan tahun ini adalah yang terburuk dalam 40 tahun dan pemerintah Etiopia berada dalam keprihatinan tentang situasi pangan di dalam negeri.
“Jaringan Caritas di seluruh dunia telah melakukan mobilisasi untuk membantu memberikan bantuan kepada penduduk di daerah yang paling parah terkena dampak kekeringan di Etiopia,” dia menjelaskan.
Caritas Internationalis adalah konfederasi lebih dari 160 anggota gereja Katolik yang bekerja di akar rumput di hampir setiap negara di dunia.
Caritas Internationalis fokus pada lima bidang utama yakni penanganan korban-korban konflik, makanan, kesehatan, migrasi, dan pembangunan. (radiovaticana.va/un.org).
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...