Gereja Katolik Puji Muslim Selamatkan Umat Kristen Mesir
KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Seorang juru bicara Egpyt Catholic Church atau Gereja Katolik Mesir memuji Muslim lokal yang membantu orang-orang Kristen yang mengalami penyiksaan dari serangkaian serangan yang dilakukan kelompok ekstremis yang berafiliasi dengan Islamic State Iraq and Syria (ISIS) di Sinai.
Juru bicara Gereja Koptik Katolik, Rafic Greiche, menyarankan umat Kristiani harus dapat membedakan Muslim moderat dan ekstremis.
“Muslim moderat atau yang baik biasanya mencoba membantu, karena mereka adalah orang pertama yang berada di tempat kejadian, dan setelah mereka menyelamatkan orang yang terluka, mereka membawa orang yang terluka ke rumah sakit,” kata Greiche kepada Catholic News Service dan diberitakan kembali Catholic Herald, hari Senin (6/3).
Greiche mengatakan saat ini orang Kristen terus melarikan diri dari wilayah utara Sinai, Mesir dalam serangan yang terjadi baru-baru ini.
Gereja-gereja Katolik dan sekolah di Ismailia telah menawarkan tempat tinggal untuk keluarga Ortodoks dengan bantuan dari organisasi kemanusiaan internasional, Caritas.
Greiche mengatakan militan Islamic State Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam saat ini banyak terdapat di wilayah utara Sinai.
Wilayah ini merupakan tempat bercokolnya banyak simpatisan Hamas dan Ikhwanul Muslimin, dan mereka menggunakan terowongan dari Jalur Gaza.
Dia mengatakan warga sipil lebih baik tidak tinggal di zona militer dan sekitarnya apalagi sekarang wilayah tersebut merupakan wilayah yang sewaktu-waktu mendapat serangan.
Walau umat Kristen terus-menerus mendapat serangan, dia tetap percaya pemerintah Mesir memiliki komitmen melindungi orang-orang Kristen dari pemberontakan Islam.
“Negara sudah pasti akan kehabisan akal, karena setiap hari akan banyak aksi jihad dan serangan teroris, dan kita tidak ada yang bisa meramalkan,” kata imam itu.
Dia mengatakan saat ini kondisi negara tidak dapat dikatakan aman, walau pemerintah terus bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang saat ini ingin terus mengacaukan Mesir.
Uskup Gereja Koptik Ortodoks, Anba Angaelos mengatakan mulai dari Desember 2016 hingga Februari 2017, 40 orang Kristen Koptik telah dibunuh di Mesir.
“Saat ini telah terjadi serangan-serangan mengerikan yang sebagian besar tanpa diketahui oleh masyarakat internasional, sementara penganut Koptik terus menderita setiap hari,” kata Angaelos.
Angaelos menyayangkan saat ini banyak pihak yang tidak menyadari bahwa banyak anak menjadi korban,dan kehidupan perempuan berakhir dengan tragis.
Angaelos mencatat bahwa puluhan "warga sipil Mesir, tentara dan polisi telah kehilangan nyawa mereka sebagai akibat dari aksi terorisme."
Saat ini di Mesir lebih kurang terdapat 200.000 pemeluk Gereja Katolik Koptik, dan 14 keuskupan.
Presiden Mesir, Abdel Fattah al Sissi mengeluarkan kecaman terhadap serangan yang terjadi di Sinai.
Dia mengatakan serangan tersebut sebagai tindakan yang dilakukan orang-orang jahat dan pengecut yang bertujuan merusak persatuan nasional dan kepercayaan warga. Ia mengatakan telah menginstruksikan kementerian pertahanan, kementerian dalam negeri dan intelijen untuk menolak semua upaya untuk sabotase stabilitas dan keamanan.
Editor : Eben E. Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...