Gereja Katolik Tegaskan Tolak Aksi Radikal ISIS
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Uskup Agung Jakarta Agung Ignatius Suharyo menegaskan penolakan terhadap aksi radikal kelompok bersenjata negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS) yang belakangan marak terjadi di seluruh dunia.
"Gereja Katolik dengan tegas menolak segala bentuk kekerasan dan kegagalan keadaban manusia. Menurut kami, semakin tak beradab manusia, maka semakin rusaklah dia," kata Uskup Agung Suharyo dalam jumpa pers seusai misa pontifikal Natal di Gereja Katedral Jakarta, hari Jumat (25/12).
Ia bercerita, sejak 2005 lalu gereja Katolik telah melayangkan surat "Allah adalah Kasih", di mana di dalamnya menjelaskan tak ada agama yang membenarkan nama Tuhan sebagai alasan untuk melakukan tindakan kekerasan, bahkan pembunuhan terhadap sesama.
"Tidak ada agama apapun yang membenarkan alasan tersebut. Paus Fransiskus bilang Allah maha rahim, dan itu bertolak belakang dengan kekerasan. Kami menganggap kekerasan itu adalah konsep yang keliru," kata dia.
Uskup Agung Suharyo juga menjelaskan, Natal kali ini dirayakan dalam Tahun Suci Kerahiman Allah (periode 8 Desember 2015-20 November 2016), di mana gereja mengundang jemaat untuk bersama menghadirkan kelembutan, kebaikan, ketentraman dan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari.
"Pesan melalui surat itu memang sederhana, tapi justru kesederhanaan itu implikasinya sangat luas,” kata dia.
Gereja Katedral Jakarta menyiapkan tiga waktu ibadah Misa Malam Natal dan lima kali waktu Misa Hari Raya Natal.
Misa Malam Natal diadakan pada pukul 17.00 WIB, 19.30 WIB, dan 22.00 WIB. Kemudian untuk jadwal Misa Hari Raya Natal pada pukul 06.00 WIB, 07.30 WIB, 09.00 WIB, 11.00 WIB, dan 18.00 WIB.
Sejak Jumat pagi, ribuan jemaat terus berdatangan ke gereja tersebut untuk beribadah. Para jemaat didominasi oleh rombongan keluarga.
Untuk kelancaran ibadah panitia telah menyediakan 3.900 kursi, menurut perkiraan akan hadir sekitar 10.000 sampai 15.000 jemaat yang hadir.
Dengan tema "Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah", panitia mendekorasi gereja yang berseberangan dengan Masjid Istiqlal itu dengan 1.000 pohon yang ditanam di dalam pot kecil selaras dengan makna kehidupan.
Panitia juga akan membantu keamanan lingkungan gereja yang akan diamankan juga oleh sebanyak 400 personel polisi.(Ant)
Editor : Bayu Probo
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...