Gereja Membutuhkan Prioritas Pendidikan Teologi dan Kepemimpinan
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Persekutuan Gereja-gereja Sedunia (WCC / World Council of Churches) dalam keterangan resmi pada Kamis (19/9) berencana akan mengadakan penekanan kepada pendidikan teologi yang menekankan kepada pembentukan karakter kepemimpinan berciri Kristiani, pembentukan karakter dan kepemimpinan tersebut ditujukan bagi mahasiswa teologi.
Laporan tentang rencana penekanan pendidikan teologi dipresentasikan saat pertemuan tahunan Perpustakaan Digital Global untuk Teologi dan Ekumene (GlobeTheoLib) oleh Dewan Gereja-gereja Dunia. Pertemuan tersebut nantinya akan berlangsung antara 20 hingga 21 September 2013 di Jenewa, Swiss.
Pentingnya kepemimpinan tersebut menurut WCC, sama halnya dengan survei tentang pendidikan teologi dan sejenisnya sejak konferensi misionaris dunia yang pernah berlangsung di Edinburgh pada 1910.
Survei yang dilakukan oleh Institut Pendidikan Teknologi Lintas Budaya, di Chicago, AS dan dan Pusat Studi Global Kristen (CSGC) di Boston mengatakan bahwa saat ini beberapa institusi pendidikan tinggi Kristen membutuhkan regenerasi dan pemimpin yang tangguh.
Menurut Dr David Esterline, Direktur Institut Pendidikan Teologi Lintas Budaya di Chicago, bahwa saat ini kekurangan sekolah teologi di beberapa negara berkembang. "Tidak ada cukup sekolah teologis di belahan dunia di mana Kristen berkembang pesat, termasuk Afrika, Amerika Latin dan sebagian Asia,” kata David.
Dia mengatakan bahwa pendidikan teologi secara finansial stabil di banyak bagian dunia. “Pertumbuhan pendidikan teologi Injili dan Pantekosta-Karismatik, dengan penurunan Protestan dan tradisi Katolik Roma,” tambah Esterline.
Esterline mengatakan dokumen-dokumen pendidikan teologi secara online dapat diperoleh di internet, dan telah diajarkan di kelas oleh beberapa negara, sedangkan untuk pendidik lain cara tradisional tetap menjadi pilihan preferensial.
Pdt. Dr. Dietrich Werner, koordinator program pendidikan teologi dari WCC, mencatat bahwa dalam survei tentang perlunya pendidikan teologi dan kepemimpinan ini sangat penting, karena para pemimpin kristen memerlukan komunikasi lintas-budaya dan keterampilan yang praktis dan berkaitan dengan pelayanan Kristen.
Survei yang pernah dilakukan oleh komisi pendidikan teologi WCC menyatakan bahwa responden kuesioner saat ini menekankan tentang pentingnya keterampilan sebagai kepentingan utama untuk memperkuat pendidikan teologi.
Beberapa responden yang ditanyai beranggapan bahwa pendidikan karakter merupakan kombinasi penting untuk menambah pengalamat jemaat, sehingga para peserta pendidikan teologi yang nantinya akan menjadi pemimpin jemaat dimampukan untuk memperkuat nilai-nilai spiritual dan karakter Kristiani yang kuat bagi jemaat.
Todd Johnson dari Center for the Study of Global Christianity (CSGC) mengatakan bahwa laporan data survei tersebut penting. "Laporan survei tentang pentingnya strategis pendidikan teologi untuk misi dan kesaksian sosial dalam konteks yang berubah dengan cepat Kristen Dunia,” kata Todd.
“Isu yang terkait dengan pendidikan teologi memiliki kepentingan strategis bagi kekristenan Dunia masa depan, seperti yang ditunjukkan oleh laporan itu,” tambah Todd.
Komisi Teologis WCC mengatakan bahwa temuan survei dari data yang mementingkan pendidikan teologi tersebut merupakan tantangan utama yang harus diwujudkan saat ini. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner untuk mitra ekumenis, serta pendidik teologis individual dan institusional.
Survei ini dimulai pada Oktober 2011 dan mengakhiri survei pada Juni 2013, proyek penelitian global ini setidaknya mengambil penelitian global pada 21 bulan terakhir dan telah mengumpulkan responden lebih dari 1.650 pengajar teologis dan para pemimpin gereja, nantinya hasil survei ini akan dipresentasikan pada sidang ke-10 WCC, yang menurut rencana akan diselenggarakan pada 30 Oktober hingga 8 Nopember 2013 di Busan, Korea. (oikumene.org)
Editor : Sabar Subekti
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...