Gereja Ortodoks Makedonia Larang Pendetanya Gunakan Facebook
MAKEDONIA, SATUHARAPAN.COM - Gereja Ortodoks Makedonia pada Jumat (25/10) memerintahkan para pendeta dan biarawatinya untuk tidak menggunakan Facebook atau menghadapi sanksi, kata pejabat gereja.
"Setiap orang dalam kependetaan akan menghadapi sanksi jika menggunakan Facebook," kata juru bicara gereja, Uskup Timotej, kepada wartawan.
Dia tidak mengungkapkan alasan larangan tersebut, namun sumber dari gereja mengatakan hal itu akan "dikenakan terutama bagi mereka yang mengekspresikan sikap pribadi di Facebook."
Media lokal melaporkan bahwa keputusan itu diusulkan oleh salah seorang uskup senior, Petar, yang mendukung keputusan itu mengatakan bahwa hal itu dimaksudkan untuk "melindungi (orang yang taat) dari hal yang menyesatkan dan manipulasi."
Larangan itu tampaknya menunjukkan perbedaan pendapat antara pendeta senior dan junior yang sering menggunakan jejaring sosial untuk menarik generasi muda ke gereja dengan menawarkan pendidikan dan nasihat keagamaan.
Namun, beberapa dari mereka juga mengungkapkan pandangan pribadi mereka pada situasi politik di negara itu, bahkan kadang-kadang mengkritik pemerintah.
Meskipun resmi berpisah, gereja secara bertahap meningkatkan pengaruh dalam urusan negara sejak Makedonia memproklamasikan kemerdekaan dari Yugoslavia pada 1991.
Gereja Ortodoks Makedonia memisahkan diri dari Gereja Ortodoks Serbia pada 1967 dan belum diakui oleh gereja Ortodoks lainnya.
Sebagian besar penganut Kristen Makedonia adalah Ortodoks. Mereka mengisi sekitar 75 persen dari 2,2 juta penduduk negara itu.
Etnis Albania yang membentuk sekitar 25 persen dari penduduknya sebagian besar adalah muslim. (Ant)
Editor : Sabar Subekti
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...