Loading...
INSPIRASI
Penulis: Tjhia Yen Nie 01:11 WIB | Kamis, 10 Maret 2016

Gerhana: Bukti Kebesaran-Nya

Kalau semua bergerak, mengapa saya tidak merasakannya?
Foto: Antara

SATUHARAPAN.COM – Fenomena gerhana matahari yang terjadi pada 9 Maret 2016 adalah bukti kebesaran Sang Pencipta.  Bumi tempat kita berpijak, yang seakan-akan diam, ternyata bergerak pada porosnya, demikian juga dengan bulan, yang menjadi satelitnya. 

Kalau bumi bergerak, bagaimana kita tidak merasakannya?” demikian pertanyaan saya sekian tahun lampau.  Karena ada gravitasi bumi,” jawab guru saya ketika itu.  Tentu saja jawaban tersebut tidak memuaskan diri saya, sehingga saya pun menggalinya lebih lanjut melalui berbagai buku tentang alam semesta.

Dengan diam-diam, setiap pagi, melalui loteng di mana saya tinggal yang menghadap laut, saya mulai mengamati munculnya matahari, dan menandai letaknya yang bergeser setiap hari.  Berbagai kemungkinan mulai bermunculan dalam benak saya.  Bagaimana semua bisa berjalan?

Gerhana matahari adalah salah satu jawabannya.  Posisi bumi, bulan, dan matahari dalam satu garis, mengakibatkan terhalangnya cahaya matahari oleh bulan.  Jarak bumi ke bulan yang berkisar 384.400 kilometer, membuat bulan menghalangi cahaya matahari yang berjarak 149.680.000 kilometer dari bumi.   Dan gerhana, yang hanya berlangsung dalam hitungan menit itu, menunjukkan bahwa  gerakan benda-benda alam tersebut berlangsung cepat.

Kembali pada pertanyaan saya ketika itu, “Kalau semua bergerak, bagaimana saya tidak merasakannya?” 

Melalui gerhana ini saya kembali diingatkan bahwa ada Dia, Sang Pengatur dan Penjaga, yang membuat sinkron semua gejala alam. Hidup dalam bumi yang berotasi dan berevolusi membuat kita tidak merasakan gerakannya namun dapat melihat gejalanya.   Dan gerhana ini adalah bukti kebesaran-Nya.

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home