Menyepi di Hari Nyepi
Merayakan tahun baru dengan cara yang tidak biasa, namun penuh makna.
SATUHARAPAN.COM – Hiruk pikuk, pesta pora dan kegermelapan selalu mewarnai pergantian tahun di belahan bumi mana pun. Kebanyakan orang mencari dan menikmati suasana yang demikian. Namun, orang Hindu merayakan dengan cara yang sama sekali berbeda—menyepi.
Kebisingan, pesta kembang api, keramaian di setiap sudut kota tidak akan Anda jumpai saat umat Hindu merayakan tahun baru Saka di Bali. Itulah yang membuat perbedaan antara perayaan tahun baru di Bali dengan tempat lainnya. Tahun baru Hindu atau disebut juga tahun baru Saka didasarkan pada penghitungan penanggalan Caka. Dan inilah waktu bagi mereka untuk merefleksikan diri dengan Sang Pencipta. Tujuannya adalah penyucian diri atau alam manusia (microcosmos).
Manusia adalah makhluk rohani. Ada kebutuhan rohani terdalam dalam dirinya yang hanya dapat diisi atau dipenuhi oleh Tuhan sendiri. Diperlukan ketenangan raga, pikiran dan hati atau batin agar manusia dapat sampai pada titik itu. Mereka menjauhkan diri dari aktivitas rutin dan menyepi untuk dapat berjumpa dan berkomunikasi dengan-Nya.
Sungguh sebuah keindahan yang sejati ketika kita dapat memulai dan memasuki babakan baru dalam kehidupan dengan dasar hati yang telah dibersihkan, diputihkan, dan disucikan. Menyepi dan mengizinkan Tuhan berbicara kepada kita untuk menuntun kita pada jalan kehidupan yang dikehendaki oleh-Nya.
Selamat merayakan Tahun Baru Saka bagi umat Hindu yang merayakannya!
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...