Sampah Kulit Kabel

SATUHARAPAN.COM – Berita ditemukannya tumpukan sampah kulit kabel di sepanjang Jalan Merdeka Jakarta sungguh membuat orang bertanya-tanya: ”Siapa yang memasang, kapan, dan untuk apa.” Bisa jadi memang ada orang yang mencuri logamnya dan membuang sampahnya di saluran air. Yang lebih berabe, jika tak ada orang yang mencuri logamnya. Itu berarti situasinya sungguh membahayakan makhluk hidup karena bisa tersengat arus listrik.

Dalam kehidupan manusia ada arus yang mengalir kuat—arus kehendak atau keinginan—yang sering muncul tak terbendung. Arus itu akan membahayakan diri ketika kita tidak membungkusnya dengan baik. Bahkan kehendak itu akan membakar dan membahayakan banyak orang di sekitar. Oleh karena itu, Tuhan memberikan kebijakan untuk membungkus setiap kehendak jahat. Dengan kebijakan itu kita dapat menilai apakah dampak dari keinginan kuat itu bagi diri sendiri, orang lain di sekitar kita, Sang Pencipta, dan alam semesta. Apabila kehendak kita tidak bermanfaat bagi semuanya, maka kebijakan akan menolong kita untuk meredam keinginan itu, atau menyalurkan melalui hal-hal baik. Itu jika kebijakan masih erat menempel aman dalam kehidupan kita.

Apabila kebijakan dalam diri manusia itu telah rusak, seperti halnya pembungkus kabel yang ditemukan menumpuk di sekitar Jalan Merdeka itu, manusia akan membahayakan dirinya sendiri, orang lain, juga semesta.

Ada banyak hal yang bisa menjadi penanda sudah terkelupasnya kebijakan dari kehendak manusia. Beberapa waktu lalu, seorang remaja dengan bangganya mengunggah foto dirinya di media sosial bersama pria di sebuah tempat tidur dengan hanya berbalut selimut. Masih bisakah kita sebut kehendaknya terbungkus rapi dalam kebijakan?

Semoga, memang ada pencuri logamnya, sehingga peristiwa berbahaya itu dapat dihindari. Dan semoga kita senantiasa menyelimuti hasrat negatif kita dengan kebijakan-Nya.

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro