Loading...
RELIGI
Penulis: Kris Hidayat 06:13 WIB | Senin, 24 Juni 2013

GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia Serukan Kepedulian bagi Muslim Syiah Sampang

Suasana Ibadah GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia di seberang Istana Merdeka 23 Juni 2013

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sekitar 100 jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia serta simpatisan menyerukan kepedulian dan doa bagi jemaat Muslim Syiah Sampang dalam Ibadah Istana Jakarta (23/6). Dalam tema ibadah yang tertulis "Serukan Suara Kenabianmu", ibadah ini dipimpin oleh Pdt. Pelangi Kurnia Putri dari GKI Klaten.

Dalam kotbahnya, diingatkan kehadiran GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia, disadari atau tidak adalah bagian dari suara kenabian yang penuh resiko yang ditempuh oleh jemaat Kristen. Di mana hal yang terpenting dari perjuangan ini tidak saja untuk Gereja dan orang Kristen, tetapi juga untuk menyuarakan kepedulian bagi kelompok agama lain yang mengalami diskriminasi.

Dalam release yang disampaikan Bona Sigalingging, juru bicara GKI Yasmin, Ibadah ini menyerukan pemerintah dan bangsa ini bahwa negara seharusnya tidak boleh takluk pada kelompok manapun, yang mendasarkan kekerasan dan diskriminasi yang dilakukannya, pada agama tertentu atau berdasarkan pembeda apapun lainnya. Sebab, konstitusi Indonesia menjamin perlindungan bagi semua warga negaranya tanpa kecuali.

Sebuah spanduk yang mereka gelar menegaskan, "Negara harus Kuat mendisiplinkan kelompok intoleran sesuai hukum dan UUD 1945." Sebelumnya, melalui edaran pernyataan persnya, diingatkan dugaan bahwa pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di New York di akhir Mei lalu, saat menerima penghargaan the World Statesman Award dari the Appeal of Conscience, hanya sebuah pidato kosong tanpa arti nyata apapun.

Hingga kini, GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia tetap dilarang ibadah di gerejanya sendiri yang sah. Ahmadiyah tetap dianggap sebagai sebuah komunitas yang layak diburu untuk ditindas, dan terakhir, komunitas Syiah di Sampang harus mengalami pengusiran paksa kedua kalinya. Alih-alih negara menertibkan massa yang ingin menghancurkan komunitas Syiah di penampungan di GOR di Sampang, negara justru memfasilitasi relokasi paksa Syiah ke Sidoarjo.

Doa bagi jemaat Muslim Syiah Sampang disampaikan oleh jemaat dalam rangkaian doa syafaat jemaat bagi bangsa, pemimpin bangsa dan secara khusus bagi saudara-saudari pengungsi Syiah Sampang yang ada di Sidoarjo. Doa ini disampaikan oleh perwakilan jemaat GKI Yasmin, jemaat HKBP Filadelfia dan aktifis GMKI Bogor.

Hadir dalam Aksi Ibadah ini, Sri Utami dari OASE IJABI. Sri Utami, tidak kuasa menahan haru, saat menyampaikan sambutan usai ibadah. "Saya tak kuasa menyampaikan kata-kata lagi, karena saya sangat terharu, Anda yang tidak seiman dengan saya, mendoakan saya dan saudara-saudari Syiah, dalam ibadah Kristen Anda. Terima kasih," kata Sri di sela isak tangisnya. Sri Utami, bahkan terlihat berdiri di barisan jemaat tanpa ragu, kehadirannya menegaskan kepedulian dan keberpihakannya atas sesama kelompok yang berjuang demi kebebasan beribadah dan berkeyakinan di Indonesia.

Sementara itu, melalui sebuah Surat Pembaca yang disampaikan kepada Koran Kompas, jemaat GKI Yasmin yang diwakili FRP Peranginangin telah menyampaikan hak jawab atas pernyataan Dino Patti Djalal, dalam terbitan koran tersebut edisi Mei 2013, yang menyatakan bahwa "masalah GKI Yasmin adalah masalah zoning rumah ibadah".

Hak Jawab GKI Yasmin itu dimuat di edisi Sabtu 22 Juni 2013. Peranginangin, Ketua pengurus GKI Yasmin, dalam suratnya menyatakan agar Dino tidak melupakan putusan MA dan rekomendasi wajib Ombudsman RI. "Masalah GKI Yasmin adalah masalah intoleransi dan diskriminasi, bukan zoning" terang Peranginangin dalam suratnya.

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home