Google Doodle Baru Menolak UU Antigay di Rusia
SAN FRANCISCO, SATUHARAPAN.COM – Google Inc membuat tampilan doodle (gambar di halaman mesin pencari Google) khusus untuk menyambut Olimpiade Musim Dingin di Sochi, sekaligus menunjukkan sikapnya atas undang-undang (UU) antigay di Rusia.
Seperti yang dikutip Al Arabiya News dari Associated Press pada Jumat (7/1), dengan memperbarui tampilan Google doodle menjadi ilustrasi atlet olahraga musim dingin yang berlatar belakang pelangi, Google menunjukkan sikapnya atas UU antigay di Rusia.
Perusahaan itu menolak memberikan komentar mengenai tampilan baru ini, dan ingin agar ilustrasi itu berbicara sendiri mengenai makna yang terkandung.
Tepat di bawah doodle tersebut, terdapat sebuah kutipan Olympic Charter yang bertuliskan, “Olahraga adalah hak asasi manusia. Setiap orang memiliki kesempatan untuk berolahraga, tanpa diskriminasi dalam bentuk apa pun.”
Human Rights Campaign President Chad Griffin mengatakan, “Google telah membuat pernyataan yang jelas dan tegas bahwa UU anti-LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) di Rusia tidak pantas untuk dibela.”
Griffin yang berkantor di Washington ini sedang melobi perusahaan-perusahaan Amerika, terutama yang memberikan sponsor untuk pertandingan di Sochi, untuk menolak UU yang telah diputuskan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada Juli lalu.
“Ini saatnya bagi setiap orang dan setiap pendukung Olimpiade Sochi untuk mengikuti langkah mereka. Waktu terus berjalan, dan dunia menyaksikan,” ujar Griffin.
Google biasanya memperbarui tampilan doodle pada tengah malam Eastern Time-EST (pagi hari Waktu Indonesia bagian Barat-WIB, Red). Namun, tampilan doodle versi dukungan terhadap hak asasi gay itu diluncurkan pada Kamis (6/2) sore menjelang malam waktu EST.
Meskipun keberadaan Google di Rusia tidak sepopuler di Amerika, waktu peluncuran doodle terbaru itu dimaksudkan agar dapat terlihat di Rusia pada Jumat (7/2), saat pelaksanaan pembukaan Olimpiade Sochi. Waktu lokal di Sochi adalah 12 jam lebih dulu dari California, markas Google.
Google dan para pendirinya secara terus terang telah menjadi pendukung hak-hak gay sejak 2008, yaitu ketika perusahaan itu terlibat dalam kampanye untuk menggagalkan larangan pernikahan gay. Kampanye tersebut dilakukan pada pengumpulan suara terkait hak pernikahan gay di California.
Pada 2012, Google meluncurkan kampanye lingkungan kerja yang aman, yang dinamakan “Legalize Love”, yang menggambarkan seruan untuk tidak mengkriminalisasi homoseksualitas dan menghilangkan homofobia (orang yang takut dan anti pada kaum homoseksual) di seluruh dunia.
Perusahaan ini juga merayakan musim “gay pride” (musim untuk menghargai kaum gay) dengan membuat kotak pencari menjadi warna pelangi ketika kata seperti “gay” dan “gay pride” dimasukkan. (alarabiya.net)
Editor : Sotyati
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...