Gorbachev: Konflik AS dan Rusia Bisa Berubah jadi Perang
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM – Mantan Pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, menuduh Amerika Serikat sedang menarik Rusia ke perang dingin baru dan ia mengkhawatirkan konflik kedua negara akan bereskalasi menjadi konflik bersenjata.
Amerika Serikat "telah menarik kita ke dalam Perang Dingin baru, mencoba secara terbuka untuk mewujudkan cita-cita triumfalisme mereka," kata Gorbachev dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Interfax yang dikutip oleh news.com.
"Kemana mereka yang akan memimpin kita semua? Sebuah Perang Dingin sudah dilancarkan secara terbuka. Apa selanjutnya?" tanya mantan presiden Uni Soviet berusia 83 tahun itu, yang selama masa kepemimpinannya berhasil meredakan ketegangan hubungan dengan Barat tetapi di dalam negeri difitnah sebagai orang yang membuka kesempatan terpecahnya Uni Soviet.
"Sayangnya saya tidak bisa mengatakan dengan pasti bahwa Perang Dingin tidak akan mengarah ke perang yang panas. Saya khawatir mereka akan melakukannya," kata dia, sambil mengacu ke Amerika Serikat.
Gorbachev pada bulan November tahun lalu memperingatkan dunia sedang "di ambang Perang Dingin baru."
Dalam komentar terbarunya, Gorbachev mengkritik Barat yang menjatuhkan sanksi atas Rusia.
"Apa yang Anda dengar adalah tentang sanksi terhadap Rusia dari Amerika dan Uni Eropa. Apakah mereka benar-benar kehilangan otak mereka?" tanyanya.
Pada bulan Desember tahun lalu, Gorbachev dalam sebuah artikel, mendesak AS dan Uni Eropa untuk "mencairkan hubungan" dengan Rusia.
Di masa lalu ia telah mengecam keras Presiden Rusia Vladimir Putin untuk "imitasi" demokrasi.
Namun baru-baru ia telah mendukung garis Kremlin, mengatakan dunia harus menyambut aneksasi Krimea oleh Rusia untuk mengoreksi kesalahan bersejarah.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...