GP Ansor NTT Desak Pemerintah Bubarkan HTI
KUPANG, SATUHARAPAN.COM - GP Ansor dan Banser se Nusa Tenggara Timur mendesak pemerintah untuk membubarkan organisasi HTI (Hizbut Tahrir Indonesia).
"Kegiatan yang kita lakukan hari ini bertujuan agar pemerintah secepatnya membubarkan HTI di Indonesia yang diduga ideologinya bertentangan dengan Ideologi negara kita yakni Pancasila," kata Ketua GP Ansor NTT, Abdul Muis di Kupang, hari Senin (27/4).
Hal ini disampaikannya di sela-sela aksi damai yang digelar oleh sejumlah kelompok pemuda yang bernama aliansi Pemuda Pengawal NKRI di halaman kantor Gubernur NTT.
Menurutnya pergerakan dari HTI sendiri dilakukan secara diam-diam yang ujung-ujungnya adalah menganti negara Indonesia dengan negara Islam atau yang disebut dengan negara Khilafah.
Artinya menurutnya bahwa bisa saja berujung pada makar dan dikhawatirkan akan memecah keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Secara nasional GP Ansor sendiri menilai bahwa HTI ini menggangu keutuhan NKRI. Sebab konsen mereka adalah menjadikan negara ini sebagai negara Khilafah, yang berujung pada negara Islam," tuturnya.
Ia menegaskan, jika ingin menjadikan Indonesia ini sebagai negara Khilafah, maka lebih baik tidak bertempat tinggal di Indonesia.
Kalau tetap bersih keras untuk mendirikan negara Khilafah di Indonesia, maka menurutnya NU, Banser dan GP Ansor akan menjadi garda terdepan untuk menghalangi niat dari ormas tersebut.
Untuk wilayah NTT sendiri, lanjutnya penyebaran HTI sudah sangat masif. Bahkan sudah terang-terangan memasang atribut dan poster besar di beberapa ruas jalan di Kota Kupang dan sekitarnya.
Aksi damai yang digelar di halaman kantor gubernur NTT itu juga bertujuan untuk menyampaikan aspirasi sejumlah pemuda tersebut agar nantinya aspirasi tersebut disampaikan ke Jakarta.
Sampai dengan saat ini menurut Muis, HTI sendiri memang sudah terdaftar sebagai organiasai di Kemenkuham, namun akan lebih baik jika pemerintah mengevaluasi izin tersebut, karena tujuan dari organisasi tersebut adalah memecah belah NKRI.
"Harapan kita agar pernyataan kami ini didengarkan oleh Gubernur NTT bapak Frans Lebu Raya, kemudian disampaikan ke pemerintah pusat," tambahnya.
Pantauan Antara, aksi damai yang dimulai di Taman Nostalgia Kupang itu berarak menuju Kantor Gubernur NTT. Usai dari kantor Gubernur NTT mereka pun bertolak ke Polda NTT untuk menyampaikan niat dan kemauan mereka agar HTI dibubarkan. (Ant)
Editor : Melki Pangaribuan
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...