Gubernur DKI: Jangan Ada Jarak Pasar Modern dan Tradisional
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak ingin ada jarak antara pasar tradisional dan pasar modern.
Menurut orang nomor satu di Jakarta itu, letak pasar tradisional seharusnya dekat dengan pasar modern.
“Selama ini kita selalu dibodohi seolah-olah pasar modern tidak boleh dekat pasar tradisional. Yang ada, (pasar, Red) tradisional harus nempel dengan (pasar, Red) modern,” ujar laki-laki yang akrab disapa Ahok ini kepada awak media pada Senin (19/1) seusai menggelar rapat tertutup bersama Ketua DPRD Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi di Balai Kota, Jakarta Pusat.
Ahok pun akan mewajibkan produk-produk yang dijual di pasar modern nantinya juga dijual di toko kelontong dengan harga terjangkau. Namun, Ahok mengimbau barang lokal harus memenuhi 90 persen komposisi produk dagangan yang dijual di pasar tersebut.
“Kalau ini dilakukan, pabrik akan tumbuh. Kalau sekarang kan dipisahin, yang terjadi apa? Penyelundup yang untung karena menjual produk makanan luar negeri, udah nggak bayar pajak dia main langsung ke pedagang kelontong,” ujar Ahok.
Ahok juga mewajibkan pasar modern dan pasar tradisional mengambil barang dagangan dari pusat-pusat grosir. Ia mengimbau agar pedagang di pasar tradisional tidak khawatir bersaing dengan pasar-pasar modern.
“Asal barang yang dijual sama sumbernya, hanya beda fasilitasnya, misalnya pasar modern pakai AC, lalu kira-kira siapa yang lebih murah? Jelas pasar tradisional. Asal belinya jangan lewat tengkulak,” ujar Ahok.
“Maka, kita mesti mewajibkan kepada mereka pasar modern, grosiran mereka juga mau menjual ke toko kelontong dengan harga diskon pabrik. Kalau begitu, si pasar kecil akan untung,” Ahok menambahkan.
Imbauan Ahok kepada pedagang pasar tradisional untuk mengambil barang lewat pusat grosir dilakukan untuk memberhentikan praktik-praktik penyelundupan barang dari luar negeri ke Indonesia.
Ahok pun menaruh curiga kepada pihak-pihak yang melarang pasar tradisional dan modern tidak berdekatan.
“Jangan-jangan mereka yang melarang pasar tradisional dan modern dekat-dekat, mau menjual barang selundupan,” ujar dia.
Memang diakui desain minimarket pasar modern sering kali mengungguli pasar tradisional. Namun, kebiasaan orang untuk datang ke pasar-pasar modern hanya untuk kalangan-kalangan tertentu. Untuk itu, Ahok menginginkan agar pasar tradisional atau toko kelontong mengatur manajemen yang baik sehingga tak kalah dengan pasar-pasar modern.
Saat ini, pertumbuhan toko kelontong di Indonesia mencapai angka 2,6 juta, sedangkan minimarket hanya 33 ribu.
Editor : Bayu Probo
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...