Gubernur Resmikan Pusat Kuliner Lenggang Jakarta
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pusat kuliner pedagang kaki lima (PKL) Lenggang Jakarta yang berlokasi di kawasan Irti Monumen Nasional, Jakarta Pusat akhirnya diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Ahok, begitu sapaan akrab Basuki, didampingi Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (KUMKMP) dan Direktur Utama rekso Group Sukowati Sosrojojo secara simbolis telah menandatangani prasasti dibukanya Lenggang Jakarta, Jumat (22/5).
Lenggang Jakarta ini dibentuk melalui kajian panjang yang dilakukan Pemprov DKI untuk menata keberadaan PKL yang selama ini dinilai tak tertata dan cenderung berantakan. Pusat jajanan Lenggang Jakarta yag lolos seleksi berjualan di Lenggang Jakarta ialah pedagang yang telah lama berjualan dan memiliki kios di tempat tersebut.
Jumlah PKL yang sudah melapor dan menandatangani kontrak serta menempati kios Lenggang Jakarta yakni sebanyak 302 pedagang dengan perincian 126 pedagang menjual jajanan kuliner, sedangkan 176 lainnya pedagang non-kuliner, seperti pedagang pakaian, sepatu, tas, akesoris, souvenir, dan mainan anak.
Untuk jajanan kuliner, terdapat 52 variasi menu makanan yang ditawarkan, beberapa di antaranya ialah nasi uduk betawi, gado-gado, ketoprak, laksa betawi, selat solo, awon, empal gentog, mie aceh, dan tahu gejrot.
Ahok berharap, selain dapat menarik perhatian wisatawan, Lenggang Jakarta juga dapat menjadi proyek percontohan untuk penataan PKL di DKI Jakarta. Setelah ini, kampung budaya Setu Babakan akan menjadi sasaran selanjutnya penataan PKL seperti di Lenggang Jakarta.
“Kita mungkin yang terdekat akan membangun model seperti ini di Setu Babakan, mau kita survey juga,” ujar Ahok kepada satuharapan.com seusai peresmian.
Namun yang dikhawatirkan, di Setu Babakan akan banyak oknum nakal yang berani menyewakan kios milik pemerintah yang telah dihibahkan untuk pedagang.
“Setu Babakan juga banyak orang yang nyewa-nyewain itu. Yang repot itu bukan bangunnya, buat pedagang mah gampang. Yang repot itu yang selama ini jadi preman tanda kutip. Itu yang ngelawan, itu yang macam-macam. Kalau nggak ada mah gampang,” kata Ahok.
Kepala Dinas KUMKMP, Joko Kundaryo mengatakan diresmikannya Lenggang Jakarta telah menjadi stimulus pembinaan PKL. Pola pembinaan seperti yang dicanangkan Pemprov DKI kepada PKL dengan menggandeng CSR dinilai efektif.
“Kita kasih penataan tempat yang baik, nanti bekerja sama dengan CSR dari pada pelaku usaha,” katanya.
Editor : Bayu Probo
Bangladesh Minta Interpol Bantu Tangkap Mantan PM Sheikh Has...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM-Sebuah pengadilan khusus di Bangladesh pada hari Selasa (12/11) meminta organ...