Gunung Bromo Siaga, Radius 2,5 Km Harus Kosong
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa Gunung Bromo terus meningkat aktivitasnya. Berdasarkan data pengamatan dan analisa kegempaan, maka PVMBG menetapkan sejak hari Senin (26/9) pukul 06:00 WIB tingkat aktivitas Gunung Bromo dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga).
BNPB memperingatkan bahwa konsekuensi dari kenaikan status ini adalah masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 2,5 km dari kawah aktif Gunung Bromo. BNPB melarang wisatawan berada di sekitar lokasi wisata puncak kawah Bromo dan lautan pasir.
Sejak hari Sabtu (24/9), Kepala Pusat Data Informasi dan Humas, Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers menjelaskan bahwa Gunung Bromo yang berada di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur mengalami peningkatan jumlah gempa vulkanik dangkal dan gempa tremor secara terus menerus hingga hari Senin (26/9) pukul 13.00 WIB.
Meski demikian, masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan wisatawan diminta tetap tenang dan tidak memasuki kawasan dalam radius 2.5 km dari kawah aktif Gunung Bromo. Belum perlu ada pengungsian karena di radius 2,5 km adalah lautan pasir dan tidak ada permukiman.
Sutopo menegaskan bahwa wisatawan tetap boleh berkunjung dan menikmati keindahan Gunung Bromo dengan syarat tidak di area radius 2,5 km dari kawah.
Dijelaskan Sutopo, wisatawan dari Pasuruan dapat melihat keindahan Gunung Bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru dari Tosari dan Penanjakan. Dari Probolinggo pemandangan dapat dilihat dari Ngadasari. Jika dari Lumajang dapat dilihat dari Argosari B29.
Justru saat terjadi erupsi menurut dia Gunung Bromo semakin menarik jika dinikmati dari tempat aman, khususnya untuk melihat keindahan asap letusan yang keluar dari dalam kawah Bromo.
Material vulkanik yang keluar dari kawah Bromo seringkali membentuk berbagai karakter, seperti harimau, wayang, elang, payung, hingga munculnya pelangi sesaat setelah dentuman dan kepulan asap keluar dari kawah. (bnpb.go.id)
Risiko 4F dan Gejala Batu Kantung Empedu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif konsultan RSCM dr. Arn...