Habib Rizieq: Bagus! Munarman Siram Thamrin
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Atas insiden penyiraman air oleh Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI), Munarman ke wajah Sosiolog Universitas Indonesia (UI), Thamrin Amal Tomagola, dalam acara Apa Kabar Pagi Indonesia TV One pada Jumat (28/63), Ketua Umum FPI, Habib Rizieq Syihab, berkomentar “bagus!”
“Thamrin Tomagola memang layak mendapatkan siraman itu. Karena sejak Awal tahun 2000 ia selalu menyalahkan muslim Ambon dalam kasus pembantaian umat Islam di Ambon tahun 1999. Begitu juga pada kasus pembantaian umat Islam di Poso sepanjang kasus tahun1998 - 2000. Padahal semua orang tahu bahwa ekstrim kristen yg memulai pembantaian umat Islam di Ambon dan Poso,” kata Rizieq, seperti yang diberitakan oleh Arrahman.
Rizieq juga mengatakan, FPI siap menghadapi resiko dan tuntutan apapun atas tindakan Munarman. Menurut Rizieq, Munarman menyiram Thamrin, karena sosiolog itu selalu memotong pembicaraan dan terus mengalihkan pokok pembicaraan tanpa etika. “Mengajar orang yang tidak beretika, terkadang memang perlu siraman,” kata Rizieq lagi.
“Jadi, Haji Munarman sudah benar. FPI sepenuhnya mendukung tindakan Haji Munarman SH, apalagi beliau sebagai Ketua DPP FPI Bidang Nahi Munkar, maka sudah sesuai tugasnya untuk nahi munkar. Jika si Atheis Thamrin dan gerombolan liberalnya mau memperpanjang masalah dengan cara apa saja, silahkan! FPI selalu siap menghadapi mereka kapan saja dan dimana saja! Allahu Akbar.” Lanjut Rizieq.
Insiden penyiraman ini terjadi saat mereka tengah berdiskusi mengenai jam operasional tempat hiburan malam selama bulan puasa. Saat Munarman asik berbicara, Thamrin menyela untuk mengungkapkan ketidaksetujuannya. Seketika itu juga Munarman naik pitam dan menyiramkan air dalam gelas yang ada didepan mereka.
“Anda diam! Anda diam, kalau saya ngomong!” teriak Munarman. Kedua presenter yang mengawal acara itu pun dibuat kaget bukan main karena tindakan Munarwan.
Editor : Yan Chrisna
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...