Hadiah Nobel Bidang Kimia 2015 Dimenangkan 3 Peneliti DNA
OSLO, SATUHARAPAN.COM - Tiga ilmuwan dari tiga negara terpilih memenangi Hadiah Nobel untuk bidang Kimia tahun ini atas karya mereka mengenai perbaikan DNA manusia, yang dapat digunakan dalam pengobatan kanker.
Ketiganya adalah Tomas Lindahl dari Sir Francis Crick Institute and Clare Hall Laboratory di Inggris, Paul Modrich dari Duke University, dan Aziz Sancar dari University of North Carolina at Chapel Hill, dua universitas yang berlokasi di negara bagian North Carolina. Lindahl adalah warganegara Swedia, Modrich warga AS dan Sancar warga Turki.
Menurut pernyataan Royal Swedish Academy of Sciences, lembaga yang setiap tahun menganugerahkan hadiah Nobel, ketiga penerima Hadiah Nobel Kimia 2015 berjasa memetakan bagaimana sistem-sistem perbaikan DNA berfungsi pada tingkat molekuler.
Lindahl menemukan mekanisme molekuler, dasar perbaikan eksisi, yang secara konstan mengimbangi kehancuran DNA.
Aziz Sancar memetakan perbaikan eksisi nukleotida, mekanisme yang digunakan sel untuk memperbaiki kerusakan DNA akibat ultra violet.
Orang-orang yang lahir dengan kecacatan dalam sistem perbaikan ini bisa kena kanker kulit jika mereka terpapar cahaya matahari.
Sel juga menggunakan perbaikan eksisi nukleotida untuk membetulkan kerusakan akibat substansi mutagenik.
Sementara Modrich menunjukkan bagaimana sel mengoreksi kesalahan yang terjadi ketika DNA bereplikasi selama pembelahan sel.
Minggu ini tiga Hadiah Nobel yang sudah diumumkan mencerminkan globalisasi ilmu pengetahuan, yang pada abad terakhir didominasi Amerika Serikat. Penghargaan dalam kedokteran atau fisiologi pada Senin lalu diberikan kepada warga Tiongkok, Jepang, serta Amerika Serikat. Sedangkan Hadiah Nobel Fisika pada hari Selasa jatuh ke tangan ahli Jepang dan Kanada.
Sejak tahun 2000, Amerika Serikat telah berhasil mempertahankan status terdepan dalam kategori Hadiah Nobel bidang Kimia. Warga AS memenangi hampir seluruh Hadiah Nobel di bidang itu kecuali pada tahun 2007 dan 2011.
Selain dimenangi AS, Hadiah Nobel bidang Kimia pernah dimenangi ilmuwan dari Prancis, Jerman, Israel, Jepang dan Swiss.
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...