Presiden Suriah Temui Putin di Moskow
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM – Presiden Suriah Bashar al-Assad telah melakukan perjalanan pertama kenegaraannya sejak perang pecah di Suriah pada 2011 lalu ke Moskow untuk menemui pemimpin sekutu terkuatnya Vladimir Putin, menurut laporan media Suriah dan Rusia pada hari Rabu (21/10).
Sebuah pernyataan yang diposting di Facebook resmi kepresidenan Suriah mengatakan Assad bertemu dengan Putin pada Selasa (20/10) untuk membahas kelanjutan dari operasi militer melawan terorisme di Suriah.
Postingan itu termasuk foto Assad tersenyum lebar sambil berjabat tangan dengan Putin. Televisi Rusia bahkan memperlihatkan gambar Putin, Menteri Luar Negeri Rusia dan Menteri Pertahanannya bertemu dengan Assad dan penasihatnya.
Dalam pertemuan tersebut, Putin berterima kasih kepada Assad karena telah “menerima undangan kami dan datang ke Moskow meskipun sedang menghadapi situasi yang tragis di negara Anda.”
Assad memuji upaya anti-teror Rusia sejak mereka memulai operasi militer tersebut. “Terorisme yang kita lihat hari ini mungkin bisa menyebar lebih luas dan berbahaya jika Anda tidak membantu kami,” kata Assad dalam sambutannya.
Kunjungan ini merupakan perjalanan pertama pemimpin Suriah sejak 2011. Konflik Suriah terjadi pada bulan Maret 2001 setelah beberapa pihak melancarkan aksi protes terhadap kekuasaan Assad. Protes tersebut secara bertahap menjadi pemberontakan bersenjata dan perang saudara yang telah menewaskan seperempat juta orang di lima tahun terakhir.
Rusia telah melakukan serangan udara terhadap pemberontak di Suriah pada 30 September lalu dan mengatakan tindakan tersebut adalah dalam upaya memerangi terorisme. Para kritikus dan AS mengatakan intervensi militer Moskow membantu Assad semakin berkuasa dan memuaskan penyuka kekerasan.
“Terorisme adalah hambatan untuk solusi politik,” kata Presiden Suriah. Kemudian, dia mengatakan bahwa serangan udara Rusia telah membantu menghentikan perluasan organisasi teroris di Suriah. Stasiun TV mengutip Assad mengatakan bahwa setiap tindakan militer harus diikuti dengan langkah-langkah politik.
Putin menambahkan bahwa dengan memerangi militan, Moskow percaya bahwa “penyelesaian jangka panjang hanya dapat dicapai oleh proses politik dengan partisipasi dari semua kekuatan politik, etnis dan agama.”
“Orang-orang Suriah telah melawan terorisme internasional secara efektif sendiri selama beberapa tahun yang mengakibatkan beberapa kerugian besar tetapi baru-baru ini telah mencapai hasil yang positif,” kata Putin.
Editor : Bayu Probo
Bahaya Aneurisma Otak dan Cara Penanganannya
TANGERANG, SATUHARAPAN.COM - Dokter Subspesialis Aneurisma Mardjono Tjahjadi dari Mandaya Royal Hosp...