Hal-hal Sederhana
Tuhan tidak pernah meminta kita melayani dengan cara yang hebat dan dilihat banyak orang.
SATUHARAPAN.COM – Setelah ibadah Komisi Wanita di gereja kami, biasanya ada acara ramah tamah dan tersedia kue-kue yang disiapkan kaum ibu per sektor. Kami menyantap sambil mengobrol tentang berbagai hal, keluarga, pekerjaan, resep masakan, pengalaman dalam pelayanan, dan masih banyak lainnya.
Suatu hari saya mengobrol dengan seorang ibu tentang kegiatan yang baru saja kami lakukan. Dia mengatakan senang dengan acara sharing tadi, banyak hal yang ia peroleh. Saya bersyukur ia terberkati dari kegiatan itu. Namun, kemudian ia berkata, ”Saya tidak bisa melayani apa-apa, Bu! Karena nggak punya talenta. Suara saya jelek tidak bisa ikut paduan suara, tidak bisa mengajar sekolah minggu, tidak bisa bermain musik, apalagi harus memimpin ibadah. Ya, itu sih bagiannya yang pinter-pinter saja deh!”
Saya berusaha mencerna apa yang dia katakan tentang melayani. Dengan hati-hati saya sampaikan kepadanya bahwa melayani itu tidak harus terlihat luar biasa. Kita bisa melakukan hal-hal kecil untuk memberkati orang lain. Ada wanita-wanita yang namanya tercatat dalam Kitab Kisah Para Rasul karena melakukan sesuatu yang biasa saja, namun Tuhan mengizinkan kisahnya tercatat dalam Alkitab karena turut mendukung aktivitas pertumbuhan gereja pada masa itu.
Tabita dengan tulus mau menjahitkan pakaian para janda miskin di Yope (Kis. 9:39). Perbuatannya dikenang oleh banyak orang. Bahkan ketika ia meninggal para janda di sana merasa sangat sedih dan kehilangan sehingga Rasul Petrus merasa sangat iba dan membangkitkan Tabita. Mukjizat kebangkitan itu menjadi kisah spektakuler di kota Yope dan banyak orang menerima Yesus sebagai Juruselamat.
Lidia, penjual kain ungu dari Tiatira, memberi tumpangan menginap bagi Paulus dan kawan-kawannya ketika mereka di Filipi (Kis. 16:14-15). Namanya tercatat karena ketulusannya melayani hamba-hamba Tuhan itu selama tinggal di rumahnya di Filipi.
Tuhan tidak pernah meminta kita melayani dengan cara yang hebat dan dilihat banyak orang. Membantu anak yatim piatu, mendoakan orang sakit, menghibur saudara yang berduka, menolong yang berkekurangan, memberikan jalan keluar bagi yang bermasalah, adalah hal-hal sederhana yang dapat kita lakukan untuk memuliakan Tuhan.
Karena itu, mulailah dari hal-hal sederhana dengan hati yang besar.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...