Hamas akan Tolak Pelucutan Senjata
DOHA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Hamas Khaled Meshaal menolak upaya apa pun untuk melucuti senjata milik gerakan Islamis Palestina-nya di Gaza seperti yang diminta oleh Israel, mengatakan bahwa senjata kelompok itu merupakan sesuatu yang “suci.”
“Senjata perlawanan adalah sesuatu yang suci dan kami tidak akan menerima pelucutan senjata dimasukkan dalam agenda” negosiasi mendatang dengan Israel, ungkap Meshaal pada Kamis (28/8) dalam konferensi pers di Doha, tempatnya hidup di pengasingan.
Israel selalu mengaitkan rekonstruksi di Jalur Gaza, yang rusak saat perang 50 hari dengan Hamas yang berakhir pada Selasa, dengan demiliterisasi wilayah tersebut.
Namun Meshaal menegaskan bahwa Hamas tidak akan meletakkan senjata mereka.
“Isu itu bukan untuk negosiasi. Tidak seorang pun dapat melucuti senjata Hamas dan perlawanannya,” ungkapnya tentang pejuang Palestina.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Hamas tidak mewujudkan satu pun tuntutannya pada saat gencatan senjata “permanen” mulai diberlakukan pada 1600 GMT, pada Selasa.
Di bawah kesepakatan tersebut, Israel akan melonggarkan batasan masuknya barang-barang, bantuan kemanusiaan dan bahan bangunan ke Gaza, dan mereka juga memperpanjang pembukaan area lepas pantai bagi nelayan Palestina.
Namun perundingan tentang isu seperti beberapa tuntutan Hamas terkait pelabuhan, bandara dan pembebasan tahanan, serta seruan Israel untuk melucuti senjata kelompok militan, akan ditunda hingga negosiator kembali ke Kairo dalam satu bulan mendatang.
Baik Israel dan Hamas memuji gencatan senjata itu sebagai sebuah “kemenangan.”
Konflik tujuh pekan di Jalur Gaza telah merenggut nyawa sedikitnya 2.140 warga Palestina, dengan lebih dari 70 persen di antaranya adalah warga sipil menurut PBB, dan 64 tentara serta enam warga sipil di pihak Israel. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...