Hamas: Peluang Gencatan Senjata Jangka Panjang Sirna
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Seorang pejabat senior Hamas pada Selasa (19/8) mengatakan peluang gencatan senjata jangka panjang di Gaza “sirna” dan tidak ada kemajuan dalam negosiasi tidak langsung dengan Israel.
Ezzat al-Rishq merupakan salah satu anggota delegasi Palestina di Kairo saat mediator Mesir berupaya menjembatani perbedaan pandangan menjelang berakhirnya gencatan senjata sementara pada tengah malam waktu setempat.
“Tidak ada kemajuan dalam negosiasi. Peluang tercapainya kesepakatan sirna, dan kami menekankan bahwa penjajah Zionis sepenuhnya bertanggung jawab atas hal itu,” ujar Rishq di Twitter.
Ia mengatakan delegasi Palestina telah mengumumkan kepada mediator Mesir posisi terakhir mereka, yang kemudian disampaikan kepada Israel.
Delegasi Israel “angkat kaki dengan alasan mempersembahkan posisi (delegasi Palestina) kepada kabinet mereka,” tulis Rishq.
Israel memerintahkan delegasinya untuk angkat kaki dari Kairo dan melanjutkan serangan udara ke Gaza setelah juru bicara militer Israel mengatakan sejumlah roket menghantam wilayah selatan Israel, beberapa jam jelang berakhirnya gencatan senjata.
Tuduhan AS
Amerika Serikat menegaskan serangan roket dari Gaza merupakan dalang di balik runtuhnya perundingan tidak langsung antara Israel dan Palestina mengenai perpanjangan gencatan senjata pada Selasa (19/8), dan menuding Hamas bertanggung jawab atas insiden tersebut.
“Hamas bertanggung jawab atas keamanan di Gaza... Serangan roket berasal dari Gaza,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Marie Harf, mempersalahkan kelompok Islamis Palestina itu atas meletusnya pertempuran terbaru.
Israel dan militan Palestina kembali bertempur pada Selasa meskipun perundingan perpanjangan gencatan senjata tengah berlangsung. Roket Palestina menghantam Israel selatan dan pesawat tempur Israel mengenai beberapa target di Gaza.
“Kami sangat prihatin dengan perkembangan saat ini, sekaligus mengecam serangan roket terbaru dan seperti yang kami katakan sebelumnya, Israel berhak mempertahankan dirinya sendiri atas terhadap serangan semacam itu,” ujar Harf kepada para wartawan.
“Kami menyerukan agar serangan roket dihentikan dan perundingan gencatan senjata kembali dimulai,” tambah Harf.
“Kami berharap kedua belah pihak bisa mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata berkelanjutan atau, jika diperlukan, memperpanjang gencatan senjata sementara, sehingga mereka bisa melanjutkan pembicaraan.”
“Namun, melihat perkembangan saat ini, kami sangat prihatin dan kami memahami gencatan senjata sudah gagal.” (AFP)
Duta Besar: China Bersedia Menjadi Mitra, Sahabat AS
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China bersedia menjadi mitra dan sahabat Amerika Serikat, kata duta besar C...