Harapan pada Kepala Sekolah dan Kepala Puskesmas Hasil Lelang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memberikan pengarahan kepada kepala sekolah dan kepala puskesmas kecamatan di DKI Jakarta hasil lelang jabatan atau seleksi terbuka, agar bisa memperbaiki sistem di instansi masing-masing, sebagaimana ia sampaikan di Balai Agung, Kantor Balai Kota, Rabu (19/3).
“Saya hanya ingin titip kepada kepala sekolah dan kepala puskesmas, ada pola baru yang akan kita kenalkan. Jangan sampai nanti ada pemikiran diangkat karena dekat dengan saya, juga jangan ada unsur politik karena suka atau tidak suka. Harus profesional,” ucap Jokowi dalam pengarahannya.
Kepala sekolah dan kepala puskesmas kecamatan yang menjalani tes pada 13-15 Desember silam itu akan dilantik pada Jumat (21/3) mendatang. Tercatat 44 kepala puskesmas, yang 19 orang di dalamnya merupakan kepala puskesmas definitif, atau yang sebelumnya telah menjabat kepala puskesmas namun tetap ikut tes lelang jabatan.
Untuk jabatan kepala SMAN, tercatat 117 orang yang akan dilantik, di antaranya 41 kepala SMAN definitif. Sebanyak 63 kepala sekolah definitif di SMKN lulus dalam tes lelang. Kepala sekolah dan kepala puskesmas itu akan mulai menjabat pada Senin (24/3).
Pemprov DKI ditargetkan akan menjadi contoh bagi daerah lain. Sebab itu Jokowi menegaskan Jakarta jangan sampai kalah dari kota/kabupaten lain, karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di DKI cukup besar. Untuk puskesmas, dialokasikan anggaran sebesar tujuh triliun rupiah, sedangkan untuk pendidikan sebanyak 13 triliun rupiah.
“Jadi kalau datang ke puskesmas, pertama kali yang saya tanya adalah pengunjung, apa yang kurang dari puskesmas. Dari program KJS (Kartu Jakarta Sehat), sekarang pasien puskesmas membludak bahkan sampai dua kali lipat, yang melayani cemberut, karena terlalu capek. Tetapi, sebagai pelayan tidak boleh seperti itu. Maka saya titip puskesmas agar melayani warga,” imbau Jokowi.
Dia menambahkan saat ini di puskesmas sudah ditambahkan alat-alat kesehatan. Puskesmas sudah memiliki USG (ultra-sonografi) dan ESG (electrosurgical generator). Selanjutnya, dengan terpilihnya 44 kepala puskesmas itu, ia berharap akan ada peningkatan pelayanan yang drastis.
Lebih lanjut, Jokowi kembali menitipkan pesan kepada kepala SMAN dan SMKN yang, meminjam istilahnya, sudah terseleksi dengan baik, “Saya hanya ingin titip sekolah-sekolah yang kondisinya tidak baik, dirubuhkan saja, jangan dipelihara, dan tolong saat membangun materialnya diperhatikan.”
“Saya juga titip, jangan hanya di dalam kelas, tetapi di luar, anak-anak juga harus diajarkan sopan santun, ramah tamah, budi pekerti. Misalnya sebelum masuk kelas, anak-anak disuruh baris dulu, berdoa, menyanyikan lagu Indonesia Raya. Jangan hal-hal yang konsumtif seperti ponsel. Nasionalisme, kedisiplinan, etika, memang harus dimulai sejak dini dari pendidikan, bukan membiarkan anak-anak berteriak-teriak, mengejek, mencemooh. Budaya kita tidak seperti itu,” Jokowi menambahkan.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...