Harga Bawang Melonjak Hingga Rp45.000/kg di Solo

SOLO, SATUHARAPAN.COM - Harga bawang putih dan bawang merah di Kota Solo hingga saat ini mencapai Rp45.000/kg atau naik dari Rp35.000/kg, namun sejauh ini belum diketahui pasti penyebab melonjaknya harga bumbu dapur tersebut.

"Meski demikian, kami belum tahu secara pasti apa penyebab kenaikan tersebut," kata Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Surakarta Bandoe Widiarto di sela sidak di sejumlah pasar tradisional di Kota Solo, Rabu (20/3).

Terkait hal itu, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengundang sejumlah distributor besar untuk mencari tahu penyebab kenaikan harga bawang putih kating selama tiga hari terakhir ini.

"Apalagi 95 persen kebutuhan bawang putih nasional masih impor, salah satunya dari Tiongkok. Kondisi ini mengakibatkan komoditas tersebut rentan terhadap gejolak harga," katanya.

Ia menduga kenaikan harga tersebut sudah terjadi di Tiongkok mengingat seharusnya tidak ada permasalahan dari sisi distribusi.

"Bawang putih asal Tiongkok yang masuk ke Kota Solo didistribusikan melalui Surabaya. Tentu distribusi lebih lancar karena adanya jalan tol," katanya.

Komoditas lain yang juga mengalami kenaikan harga yaitu bawang merah. Dari hasil sidak tersebut, diketahui bawang merah naik harga dari Rp30.000/kg menjadi Rp40.000/kg.

"Ini juga kami belum tahu penyebab kenaikannya, apalagi kan saat ini daerah penghasil bawang merah mulai panen, di antaranya Boyolali, Sragen, dan Brebes," katanya.

Sementara itu, untuk komoditas lain harganya masih stabil, bahkan cabai mengalami penurunan harga. Ia mengatakan untuk cabai rawit yang sebelumnya Rp24.000/kg saat ini menjadi Rp17.000/kg dan cabai merah keriting dari Rp17.000/kg menjadi Rp12.000/kg.

"Di beberapa daerah seperti Boyolali dan Banyuwangi sedang panen besar-besaran, kemungkinan penurunan harga juga karena itu," katanya. (ANTARA)