Harga BBM Indonesia Lebih Mahal Dibanding Malaysia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Indonesia tidak lagi disubsidi Pemerintah sehingga harga premium Indonesia lebih mahal dibandingkan negara Malaysia.
VP Corporate Communication PT. Pertamina (Persero), Wianda Pusponegoro mengatakan, Pemerintah tidak lagi memberikan Subsidi untuk jenis Bahan Bakar Minyak jenis Premium sehingga wajarlah harga Bahan Bakar Minyak lebih mahal dibandingkan Malaysia.
"Untuk jenis Bahan Bakar Minyak jenis Solar, Pemerintah hanya memberikan subsidi senilai Rp 1000/liter sedangkan di Malaysia sendiri masih memberikan subsidi untuk semua jenis BBM," kata dia kepada Satuharapan.com di Kantor Pusat Pertamina di Jakarta pada hari Senin (4/4).
Dia juga mengatakan pada formula harga BBM semua biasanya yang ada biaya cost, seperti cost untuk distribusi, cost penyimpanan dan cost transportasi selain itu, PPN dan PBKB untuk BBM porsinya 15 persen.
"Pajak-Pajak seperti itu kemudian membuat harga Bahan Bakar lebih mahal karena harga BBM harus sama dengan dari Sabang sampai Merauke. Pendistribusian BBM di Wamena, kami tidak menggunakan transportasi darat, harus menggunakan transportasi udara, hal tersebut juga membuat harga BBM lebih mahal," kata dia.
Secara terpisah, Direktur Keuangan PT. Pertamina, Arif Budiman mengatakan, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Indonesia lebih mahal dari pada Malaysia karena sistem fiskal di setiap negara berbeda-beda
"Selain sistem fiskalnya terdapat juga perbedaan pajak," kata dia.
Dia juga mengatakan Pertamina dalam menjual harga Bahan Bakar Minyak untuk di Indonesia tidak mengambil rugi.
"Artinya tidak rugi," kata dia.
Editor : Bayu Probo
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...