Harga Minyak Dunia Anjlok, Laba Pertamina Turun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Melorotnya harga minyak dunia sepanjang tahun 2014 ini membuat laba PT Pertamina Persero menjadi turun hampir setengah dari laba bersih 2013. Pada 2013 Pertamina memperoleh laba bersih sebesar USD 3,06 miliar (Rp 38 triliun)namun pada 2014 hanya mendapatkan USD 1,57 miliar (Rp 19 triliun) dengan perhitungan asumsi harga minyak dunia USD 105 (Rp 1,3 juta) per barel.
“Laba bersih itu terdiri atas 90 persen sektor hulu dan 10 persen sektor hilir,” kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII di Gedung Nusantara I, Senayan Jakarta Pusat, Selasa (20/1).
Untuk mengantisipasi hal itu, Pertamina akan melakukan beberapa langkah terhadap keuangan perseroan. “Kami sepakat supaya turunnya laba di upstream (hulu) bisa dikompensasi dengan efisiensi yang ada di upstream dan downstream (hilir),” kata Dwi.
Menurut laporan keuangan Pertamina, realisasi target 2014 rata-rata turun dibandingkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RAKP)2014.
Dari segi realisasi pendapatan Pertamina sebesar USD 70,7 miliar (Rp 833 triliun) atau 89,71 persen dari target sebesar USD 78,87 miliar (Rp 985 triliun)pada 2014. Sedangkan pada 2013 realisasinya turun 0,57 persen dari pencapaian sebesar USD 71,1 miliar (Rp 888 triliun).
Kemudian dari segi beban pokok dan beban usaha realisasinya sebesar USD 66,06 miliar (Rp 825 triliun) atau 91,29 persen dari target sebesar USD 72,36 miliar (Rp 904 triliun) pada 2014. Sedangkan pada 2013 pencapaiannya sebesar USD 66,26 miliar (Rp 827 triliun) dan realisasinya turun sebanyak 0,31 persen.
Pada laba usaha 2014 realisasinya sebesar USD 4,64 miliar (Rp 57 triliun) atau 72,01 persen dari target USD 6,44 miliar (Rp 80 triliun) pada 2014. Sedangkan pada 2013 pencapaiannya sebesar USD 4,84 miliar (Rp 60 triliun) dan turun sebesar 4,14 persen.
Dwi juga memaparkan pencapaian realisasi pada EBITDA (earning before interest, taxes, depreciation and amortization) sebesar USD 5,8 miliar (Rp 72 triliun) atau 77,71 persen dari target USD 7,71 miliar (Rp 96 triliun). Pencapaian tersebut turun dari 15,58 persen pada 2013 sebesar USD 6,88 miliar (Rp 85 triliun).
Kemudian pada laba bersih 2014 adalah sebesar USD 1,57 miliar (Rp 19 triliun) atau 47,74 persen dari target USD 3,21 miliar (Rp 40 triliun). Perolehan laba bersih ini turun hingga 50 persen jika dibandingkan pada 2013 yang dapat mencapai USD 3,06 miliar (Rp 38 triliun).
Editor : Eben Ezer Siadari
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...