Harga Sebuah Kelalaian
Anak adalah pewaris pertiwi.
SATUHARAPAN.COM – Peringatan Hari Anak Nasional 2015 belum lagi hilang dari benak, tiba-tiba muncul berita mengerikan yang melibatkan seorang anak berusia 9 tahun di Pangkep, Sulawesi Selatan.
Diceritakan bahwa ayahnya, anggota bintara intelkam satuan Brimob Polda Sulselbar, sedang siap-siap pergi ke Maros, karena sesuatu hal meletakkan pistolnya di meja makan. Dan tanpa sepengetahuan dia, anak perempuannya, yang masih berusia 9 tahun, mengambil pistol itu kemudian membawanya lari masuk ke sebuah ruangan. Tak lama kemudian terdengar suara letusan dan teriakan seseorang.
Tidak jauh dari Sang Anak, terlihat Ibunya roboh karena pelipisnya diterjang timah panas. Segera Sang Ibu dibawa ke rumah sakit dan Sang Khalik memanggilnya.
Bagimana anak tersebut bisa menembakkan sebuah pistol? Siapa yang mengajarinya? Apakah ayahnya tidak mengunci pistol tersebut? Mengapa ayahnya menaruh pistol di tempat yang mudah dijangkau seorang anak? Apakah tidak ada SOP sehubungan dengan senjata api yang dibawa pulang ke rumah sehingga tidak membahayakan orang lain? Masih banyak sisa pertanyaan menyangkut kejadian itu.
Terlepas dari siapa yang salah dan siapa yang benar, berita ini sungguh membuat hati trenyuh. Batapa tidak? Kali ini seorang anak harus menderita akibat kelalaian orang dewasa. Seorang anak berusia 9 tahun harus menerima predikat pembunuh Ibunya yang tentunya sangat dia sayangi. Secara psikologis anak tersebut tentu sedih, trauma dan ketakutan.
Kejadian ini seharusnya bisa menjadi cermin bagi kita, manusia dewasa, agar dalam melakukan sesuatu perlu dipikirkan apakah membahayakan atau tidak, khususnya buat anak-anak. Bagaimanapun, anak-anak, sebagai cuitan Presiden Joko Widodo dalam twitter pribadinya, ”adalah pewaris pertiwi, jaga dan buatlah mereka gembira.”
Selamat Hari Anak Nasional 2015!
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...