Prioritas Istimewa
Kunci dari segala bencana dalam hidup adalah penundaan.
SATUHARAPAN.COM – Tak ada orang yang ingin menemukan dirinya tak punya prioritas, tidak produktif, atau kurang bermanfaat. Setiap orang menginginkan kehidupan yang baik dan banyak orang bisa menemukan jalan untuk menjadi produktif. Sekalipun demikian, mereka yang sudah cukup produktif pun masih bisa mengalami masalah.
Apa masalah terbesar yang menjadikan produktivitas tak maksimal? Manajemen waktu! Begini kata orang: ”Until you can manage time, you will not be able to manage anything else.” Selama orang tak mampu mengelola waktu, tak ada apa pun dalam hidup yang dapat dikelolanya. Menurut Pandora Poikilos, kunci dari segala bencana hidup adalah prokrastinasi (penundaan). Benjamin Franklin menambahkan: ”Lost time is never found again!” Bagitu waktu berlalu, hilanglah ia, dan tak akan pernah kembali lagi. Bagaimana waktu digunakan merupakan kunci dari produktivitas hidup.
Sungguh banyak pembicaraan mengenai peningkatan produktivitas dan banyak cara ditempuh orang untuk menjadikan dirinya semakin produktif. Lima pilihan berikut—ditulis Kory Kogon dan teman-teman dalam buku mereka 5 Choices, The Path to Extraordinary Productivity—bisa menolong kita meningkatkan pengelolaan waktu, yang tentunya akan meningkatkan produktivitas.
Pilihan 1: Bertindaklah untuk hal penting, jangan bereaksi terhadap hal yang urgen.
Hal urgen bisa menghabiskan waktu dan amat melelahkan sehingga hal penting dalam hidup malah tak lagi mendapatkan waktu kita. Milikilah ”matriks waktu”, yang membedakan antara hal penting jangka panjang (seperti pendidikan) dan hal tak penting jangka panjang (seperti bermain games online); dan yang membedakan hal genting (mengejar tenggat waktu) dan hal tak genting (seperti kopi darat bersama teman SMA). Arahkan penggunaan waktu terbanyak untuk kuadran ”penting dan tidak genting” karena di situ ada produktivitas maksimal. Jangan sampai waktu kita terisi di kuadran ”genting dan tidak penting’, yang sesungguhnya menguras energi dan miskin pencapaian jangka panjang
Pilihan 2: Carilah pencapaian istimewa, jangan puas dengan hal ”seadanya”
Pencapaian istimewa adalah ketika menjelang tidur refleksi harian kita mengatakan kita telah puas dengan hidup kita. Pencapaian istimewa akan menjadi nilai terindah yang mengisi kehidupan kerja maupun kehidupan pribadi. Kejarlah itu!
Pilihan 3: Isilah waktu dengan ”bongkah batu besar”, bukan kerikil
Bongkah batu besar melambangkan prioritas kehidupan di kuadran ”penting tidak genting”, yang ditetapkan diri sendiri sebagai rencana jangka panjang, sedangkan kerikil melambangkan hal kecil yang akan selalu ada dan sering mengejar (seperti email, belajar cara bekerja gadget yang baru dibeli, yang sesungguhnya adalah hal yang kadang tidak patut diprioritaskan). Luangkan waktu yang cukup setiap harinya untuk mengevaluasi dan merancang: Adakah aktivitas hari itu atau minggu itu, masih tetap tertuju kepada prioritas hidup ”penting dan tidak genting” dan bagaimana mempertahankan dan meningkatkannya?
Pilihan 4: Kendalikan teknologimu, jangan biarkan teknologi mengendalikan dirimu
Teknologi masa kini begitu hiruk pikuk dan kadang sedemikian nikmat dan menyibukkan, seperti merespons tweets, mengunduh foto termutakhir, meng-update perangkat terbaru, dan kita merasa sedang melakukan hal produktif. Padahal, sebagian besar hanyalah distraksi terhadap prioritas. Saat membiarkan diri larut terbawa teknologi sesungguhnyalah teknologi sedang mengatur hidup kita. Pilihlah teknologi yang penting, bukan untuk gagah-gagahan, melainkan untuk pencapaian prioritas ”penting dan tidak genting” kita.
Pilihan 5: Isi ulang bahan bakarmu, jangan biarkan dirimu kehabisan tenaga
Mengejar target, meningkatkan produktivitas, menjawab tantangan hidup, semua itu menguras energi. Jangan lupa untuk mengisi ulang energi dengan cara, misalnya: cukup banyak bergerak (bukan hanya olahraga melainkan juga jangan kerja duduk terus menerus), makan dengan pola sehat (sama halnya seperti mobil yang tak akan bekerja baik dengan tangki kotor, demikian juga badan tak akan bekerja baik jika diisi makanan tak berkualitas), tidur berkualitas (tidur pulas dengan cukup), cukup relaksasi (bukan hanya cukup berlibur, namun juga misalnya sekadar berganti suasana lingkungan selama 15 menit pada saat istirahat makan siang dan miliki hubungan yang baik dengan jejaring pilihanmu.
Sudah sering kali membaca dan mendengar semua ini bukan? Kini waktunya untuk membuktikan bahwa ternyata semua itu benar adanya dan akan meningkatkan produktivitas kita!
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...