Hari Diabetes Dunia, PBB Desak untuk Hidup Sehat
JENEWA, SATUHARAPAN.COM Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon pada Kamis (14/11) mendesak mencegah jumlah orang dengan penyakit diabetes khususnya untuk anak-anak muda dan masyarakat kurang mampu dengan mengubah gaya hidup tidak sehat yang mencakup pola makan yang buruk dan olah raga.
Dalam dunia yang sudah sangat maju seperti sekarang ini, sangat memalukan apabila begitu banyak orang yang tidak memiliki akses untuk mendapatkan makanan sehat, kata Ban dalam pidatonya untuk Hari Diabetes Dunia yang diperingati setiap tanggal 14 November.
Daripada mengandalkan makanan cepat saji, dia meminta negara-negara dan masyarakat untuk mendukung petani kecil dan keluarga petani untuk mendorong pertanian dan mendorong orang untuk makan produk sehat dan mendukung aktivitas fisik.
Sekitar 350 juta orang saat ini hidup dengan mengidap penyakit diabetes dan kemungkinan akan terus bertambah dua kali lipat antara tahun 2005 dan 2030, menurut proyeksi Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO).
Awal tahun ini, pertemuan negara-negara di Majelis Kesehatan Dunia mengadopsi Rencana Aksi Global untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular untuk menyerukan negara-negara menghentikan peningkatan obesitas dan kenaikan terkait pada diabetes.
Pada Hari Diabetes Dunia, saya meminta pemerintah untuk membuat mereka berkomitmen untuk mengatasi penyakit yang tidak menular ini, termasuk dengan meningkatkan produksi dan konsumsi pangan yang berkelanjutan, kata Ban, dan saya mendorong semua orang untuk meminimalkan risiko mereka terserang penyakit diabetes ini.
Diabetes adalah ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan. Penyakit ini telah menjadi salah satu penyebab utama penyakit dan kematian dini di sebagian besar negara terutama melalui peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
Lebih dari 80 persen orang dengan diabetes hidup di negara berpenghasilan rendah dan menengah dan sering menyerang diantara usia 35 sampai 64 tahun, menurut WHO. Mereka juga berpendapat bahwa diagnosis dini dan pengobatan yang tepat adalah kunci untuk mengendalikan penyakit tersebut.
Hampir 100 tahun setelah insulin pertama kali digunakan untuk menyelamatkan nyawa pasien diabetes, orang diseluruh dunia masih mati karena mereka tidak bisa mengakses hormon ini, kata Ban.
Dimulai oleh WHO dan International Diabetes Federation (IDF), Hari Diabetes Dunia dirayakan pada 14 November untuk menandai hari ulang tahun Frederick Banting bersama dengan Charles Best berperan dalam penemuan insulin pada tahun 1922, sebuah pengobatan yang menyelamatkan jiwa penderita diabetes. (un.org)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...