Hari Ibu Tahun 2015: Kesetaraan Gender bagi Perempuan dan Anak
KUPANG, SATUHARAPAN.COM – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, bersama sama dengan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Sambise, menekan tombol sirine sebagai tanda Peluncuran Gerakan Indonesia Menyapa dan Sebar SOS / One Day One Care, pada acara puncak Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Tahun 2015 dan Peringatan Hari Ibu ke-87, di Alun Alun Rumah Jabatan Gubernur pada Minggu (20/12) di Kupang ibu kota Nusa Tenggara Timur.
Sebelumnya, seperti telah diberitakan Antaranews, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise, mengatakan bahwa, puncak peringatan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember 2015, diselenggarakan di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap wilayah Timur
Acara yang dihadiri oleh Gubernur NTT, Gubernur Bali, Gubernur Kalteng, Gubernur Jatim, Gubernur Sumbar, Gubernur Sulut, Ketua Umum HKSN, Ketua Umum Kowani, Kepala BPKP, Kepala BPPT, dan beberapa Anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era (Oase) Kabinet Kerja.
Tema HKSN tahun 2015 adalah, “Ayo Kerja Bersama Membangun Indonesia Sejahtera”, sedangkan Tema Peringatan Hari Ibu ke-87 adalah, “Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki dalam Mewujudkan Lingkungan yang Kondusif untuk Perlindungan Perempuan dan Anak”. Kedua acara ini dilaksanakan secara bersamaan bukan suatu hal yang kebetulan. berbicara kesetiakawanan sosial erat sekali kaitannya dengan peran ibu dalam keluarga.
Menko PMK Puan Maharani dalam sambutannya, menjelaskan Kesetiakawanan sosial dilihat dari sejarah keberadaannya secara fundamental berawal dari internalisasi nilai nilai sosial, yang salah satunya adalah penanaman nilai budi pekerti dalam keluarga.
“peran ibu dalam penanaman nilai-nilai sosial didalam keluarga sangat besar, mengingat ibu adalah sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anak” kata Menko PMK seperti dikutip dari kemenkopmk.go.id
Dalam kesempatan tersebut, Menko PMK juga menyampaikan selamat hari jadi ke-57 untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Semoga dengan kerja keras secara bergotong royong dan dengan mengoptimalkan seluruh potensi yang ada, NTT dapat segera keluar dari masalah kekurangan dan keterbatasan yang ada.
Menko PMK juga berharap agar Provinsi NTT dapat mensejajarkan diri dengan daerah-daerah lainnya guna meningkatkan harkat dan martabat masyarakat di NTT.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...