Hari Perempuan Internasional 2016: Menuju Kesetaraan Gender
NEW YORK , SATUHARAPAN.COM – Tema Hari Perempuan Internasional 2016 adalah "Planet Bumi yang Seimbang, Langkah Menuju Kesetaraan Gender". Hal tersebut telah menjadi agenda PBB hingga tahun 2030. Fokus tema tersebut pada komitmen baru, PBB berinisiatif untuk memperjuangkan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan hak-hak asasi perempuan, seperti yang dirilis dari situs unwomen.org.
Peringatan hari perempuan internasional 2016, akan berlangsung di Dewan Perwalian di Sekretariat PBB di New York City pukul 10:00-12:45 yang terdiri dari serangkaian pertunjukan musik, dan dua diskusi panel.
Diskusi panel pertama, akan merefleksikan kesetaraan gender yang seperti apa dan bagaimana cara untuk mencapainya hingga tahun 2030, dan upaya yang akan dilakukan bersama antara PBB, pemerintah, masyarakat sipil dan sektor swasta.
Untuk diskusi panel kedua, berjudul "Push untuk Parity", panelis akan menyelidiki kemajuan yang telah dicapai PBB, dalam menghadapi tantangan pengarusutamaan gender dan mengemasnya menjadi sebuah perspektif baru .
Pada Selasa (8/3), Direktur Perempuan Deputi Eksekutif PBB Lakshmi Puri, membunyikan lonceng pembukaan di Bursa Efek New York di New York. Peristiwa serupa akan berlangsung di 35 negara di seluruh dunia, sebagai bagian dari upaya peningkatan kesadaran bersama.
Organisasi perempuan PBB di seluruh dunia, memperingatinya dengan berbagai acara di lebih dari 40 negara, antara lain pertandingan hoki antara laki-laki dan tim perempuan di Tanzania pada Sabtu (5/3), pawai dan bersepeda reli di New Delhi India pada Minggu (6/3), festival dengan pertunjukan live musik dan tari di Palestina pada Selasa (8/3), pawai, pertandingan sepak bola dan lukisan pameran di Albania Sabtu (5-8/3), dan pertandingan lari “run to Step It Up” di Sao Paulo, Brasil pada Minggu (20/3).
Sekretaris-Jenderal PBB Ban Ki-moon, dalam pesannya mengatakan "Kami telah hancur, begitu banyak langit-langit kaca yang kami ciptakan pecah. Kini kita harus menyapu masa lalu, sehingga perempuan bisa maju melampaui lintas batas baru.”
Sejarah Hari Perempuan Internasional
PBB mulai merayakan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret 1975. Dua tahun kemudian, pada bulan Desember 1977, Majelis Umum mengadopsi resolusi yang menyatakan Hari PBB untuk Hak-Hak Perempuan dan Perdamaian Internasional untuk dirayakan pada setiap tahun oleh negara anggota, sesuai dengan tradisi historis dan nasional mereka.
Hari Perempuan Internasional pertama kali muncul, dari kegiatan gerakan buruh pada pergantian abad kedua puluh di Amerika Utara, dan di seluruh Eropa. Sejak tahun-tahun awal, Hari Perempuan Internasional telah diperingati dan diasumsikan sebagai sebuah dimensi global baru, bagi perempuan di negara-negara maju dan berkembang.
Gerakan perempuan internasional itu, telah diperkuat oleh empat konferensi yang telah diselenggarakan oleh organisasi perempuan PBB. Peringatan tersebut sebagai, dijadikan sebagai awal dukungan bagi hak-hak perempuan untuk berpartisipasi dalam arena politik dan ekonomi.
Hari Perempuan Internasional adalah, waktu untuk merenungkan kemajuan, untuk menyerukan perubahan dan untuk merayakan tindakan keberanian dan tekad oleh wanita biasa, yang telah memainkan peran yang luar biasa dalam sejarah negara dan komunitas mereka.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...