Hari Tanpa Kekerasan: PBB Serukan Gencatan Senjata Global
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menerukan gencatan senjata global pada hari Jumat (2/10), memperingati Hari Tanpa Kekerasan Internasional, yang tahun ini di bawah bayang-bayang dampak kemanusiaan dan sosial ekonomi yang menghancurkan akibat pandemi virus corona.
Dalam sebuah pesan, Guterres mengingatkan semua orang tentang tugas "khusus" mereka, untuk menghentikan pertempuran dan untuk fokus pada musuh bersama, COVID-19. “Hanya ada satu pemenang konflik selama pandemi: virus itu sendiri,” kata Guterres.
Gencatan senjata, katanya, akan meringankan penderitaan yang luar biasa, membantu menurunkan risiko kelaparan, dan menciptakan ruang untuk negosiasi menuju perdamaian.
“Ketidakpercayaan yang mendalam menghalangi (upaya itu). Namun saya melihat alasan untuk berharap. Di beberapa tempat, kami melihat kekerasan terhenti,” katanya, mencatat bahwa banyak negara anggota (PBB), pemimpin agama, jaringan masyarakat sipil, dan lainnya mendukung seruannya.
Guterres mengajak untuk mengambil inspirasi Mahatma Gandhi dan prinsip-prinsip Piagam PBB yang langgeng: kekuatan luar biasa dari non-kekerasan dan protes damai.
“Ini adalah pengingat tepat waktu untuk berusaha menegakkan nilai-nilai yang dijalani Gandhi: mempromosikan martabat, perlindungan yang sama untuk semua, dan komunitas yang hidup bersama dalam damai,” katanya.
Majelis Umum PBB, melalui resolusi tahun 2007, menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Tanpa Kekerasan Internasional bertepatan dengan ulang tahun Mahatma Gandhi, yang memimpin gerakan kemerdekaan India dan memelopori filosofi dan strategi non-kekerasan.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...