Harta, Takhta, Wanita

SATUHARAPAN.COM – Apa yang dicari orang dalam hidup ini? ”Tiga ta,” kata seorang teman, yaitu harta, takhta, dan wanita.  Masih hangat dalam perbincangan bagaimana dua orang yang sering kali tampil sebagai pemuka agama yang berbeda bisa bersatu dalam kasus dugaan korupsi.  ”Uang tidak mengenal kata kafir,” demikian komentar seseorang.

Namun, belum selesai khalayak tertegun melihat kejadian tersebut, tiba-tiba dunia maya menyajikan berita yang lebih tidak masuk akal lagi, mengenai dugaan skandal perselingkuhan seorang pemuka agama yang selama ini dikenal masyarakat memperjuangkan kesucian agama yang dianutnya.  Rekaman video dan screen shot percakapan tidak senonoh, yang belum tentu benar kenyataannya, dalam sekejap menjadi trending topic. 

Bagaimana perasaan keluarganya, anak-anaknya,  teman, bahkan umat yang diajarnya,  melihat hal ini?  Jika kejadian tersebut tidak benar, bukankah ini adalah upaya menjatuhkan seseorang secara tidak jantan? Iming-iming wanita memang paling mudah diembuskan sebagai godaan menjatuhkan seseorang.

Dan ”ta” yang lain adalah takhta.  Menjelang masa pilkada ini, suasana perebutan tahta kepala daerah semakin meruncing.  Debat para cagub dan cawagub DKI  yang seharusnya memaparkan program kerja, kerap diselingi dengan tusukan-tusukan saling menjatuhkan, yang memancing gelak tawa.  Ada apa dibalik takhta kepala daerah, sehingga mereka berseteru dengan sengit saling meraih impian menjadi pemimpin ibukota? Apakah karena honornya, sepertinya tidak, karena ada yang mengatakan bahwa semua honornya akan diserahkan untuk rakyat.  Lalu karena apa?

Harta, takhta dan wanita seperti piala lambang kesuksesan.  Banyak orang mengesampingkan integritas untuk meraihnya.  Namun, apakah itu menjamin kebahagiaan dan kedamaian?  Amsal mengatakan bahwa nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas.

Marilah kita menjaga hati kita dengan integritas dalam apa pun pekerjaan dan jabatan yang telah Tuhan percayakan pada kita!

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro