Hati-hati Makan di Beijing, Banyak Restoran Pakai Opium jadi Bumbu
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Hati-hati bila ingin bersantap di Tiongkok. Restoran di sana ketahuan banyak yang menggunakan biji opium sebagai bumbu.
Badan regulasi keamanan makanan Tiongkok mengumumkan 35 restoran di negara itu tertangkap menggunakan opium sebagai bumbu pada hidangan populer dan makanan ringan yang disajikan kepada pelanggan.
Pemilik 25 restoran tersebut telah dibawa ke departemen keamanan publik untuk pemeriksaan kriminal, kata pejabat China Food and Drug Administration. Sedangkan 10 lainnya berada di bawah penyelidikan pemerintah.
Menurut asiaone.com, di antara restoran itu termasuk restoran terkenal di kota setempat, seperti Huda Restaurant di Beijing, yang mengkhususkan diri dalam sajian lobster pedas.
Memasukkan opium sebagai bumbu makanan adalah pelanggaran menurut UU keamanan pangan Tiongkok, yang melarang perusahaan menjual makanan yang dibuat dengan bahan kimia atau non-pangan, kecuali untuk makanan aditif. Pelanggaran atas hal itu bisa mengakibatkan denda atau hukuman pidana.
Pemerintah Tiongkok, pada hari Kamis (21/1) telah meminta otoritas lokal yang mengawasi makanan dan obat-obatan untuk menghukum mereka yang terlibat. Mereka juga diminta bekerja sama dengan departemen keamanan publik untuk menemukan sumber-sumber bunga opium itu.
Temuan ini juga mendorong pemerintah mengintensifkan pengawasan dan pemeriksaan restoran yang menjual makanan seperti hot pot, ayam goreng dan mi.
Luo Yunbo, seorang profesor keamanan pangan dan gizi di Universitas Pertanian Tiongkok, mengatakan opium adalah obat dan menyebabkan kecanduan dan bahaya serius bagi kesehatan jika berlebihan. Ia dilarang digunakan dalam makanan di Tiongkok, meskipun diperbolehkan di beberapa negara.
"Ada begitu banyak restoran di Tiongkok dan sangat sulit untuk memeriksa secara efektif mereka satu per satu untuk memastikan bahwa semua mereka mengikuti hukum," kata dia.
Opium ditambahkan ke dalam masakan, seperti sup daging, dengan tujuan untuk meningkatkan rasa di beberapa restoran. Tetapi ia dapat menyebabkan kecanduan, menurut laporan media.
Pada bulan Juli 2014, seorang pria, bermarga Qiu, di Shanghai, ditangkap karena membeli bunga opium dan menambahkannya ke lobster dan kepiting yang dia jual di restorannya, menurut laporan ThePaper.cn.
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...