Hewlett Packard akan PHK 30.000 Karyawan
PALO ALTO, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan komputer dan teknologi informasi terkemuka, Hewlett-Packard Co mengumumkan akan melakukan pengurangan jumlah karyawan sekitar 25.000-30.000 dalam upaya menyesuaikan diri dengan penurunan permintaan.
Langkah ini merupakan lanjutan dari PHK terhadap 55.000 karyawan sebelumnya yang telah diumumkan di bawah kepemimpinan Chief Executive Meg Whitman. PHK terutama akan menyasar pada operasi piranti keras dan jasa operasi yang bertumbuh cepat, yang akan dipisahkan menjadi Hewlett Packard Enterprise atau HPE mulai 1 November.
Tahun ini HP telah memecah diri menjadi dua perusahaan yang terdaftar di bursa, yaitu HPE dan HP Inc. Yang disebut belakangan ini akan bergerak di bisnis komputer dan printer, bisnis yang telah mengalami pukulan keras oleh penurunan tanpa henti dalam penjualan komputer pribadi.
"Kami telah melakukan sejumlah besar pekerjaan selama beberapa tahun terakhir untuk mengurangi biaya dan menyederhanakan proses. Dan tindakan-tindakan akhir ini akan menghilangkan kebutuhan untuk restrukturisasi apa pun perusahaan di masa depan," kata Whitman dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir oleh Reuters, Selasa (15/9).
PHK, yang ditujukan untuk menghemat US$ 2,7 miliar per tahun dan dimulai pada kuartal keempat tahun ini, akan memakan biaya US$ 2,7 miliar.
HP memiliki lebih dari 300.000 karyawan per tanggal 31 Oktober, 2014. PHK telah menjadi cara perusahaan ini untuk bertahan dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan serangkaian akuisis yang gagal untuk menghidupkan kembali kejayaannya.
Chief Financial Officer Cathie Lesjak mengatakan bulan lalu bahwa PHK terhadap 55.000 karyawan yang diumumkan sebelumnya diharapkan akan ditingkatkan sekitar 5 persen pada akhir Oktober.
Pada kuartal ketiga yang berakhir pada 31 Juli, pendapatan HP dari bisnis komputer pribadi dan printer, yang merupakan pendapatan terbesar, turun 11,5 persen.
Unit-unit yang ditempatkan di HPE, yang akan dijalankan oleh Whitman, juga mengalami penurunan penjualan di bidang jasa layanan sebesar 11 persen, sedangkan pendapatan entreprise group naik 2 persen.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...