Hidup Bukanlah Jajan Pasar
SATUHARAPAN.COM Pagi-pagi saya diberi tahu akan ada tamu jauh yang datang ke rumah sesaat lagi. Buru-buru saya diminta isteri saya untuk mencari kue-kue subuh di ujung jalan depan. Ketika sampai saya lihat banyak pembeli sudah antre ingin membeli kue-kue beraneka ragam jajan pasar yang digelar di situ.
Sementara tidak jauh disebelah ada juga penjual donat, namun kayaknya kurang disukai pembeli terbukti hanya satu orang yang terlihat memilih donat. Saya perhatikan lebih saksama ternyata pembeli banyak berkerumun karena di situ ada banyak pilihan yang dapat dipilih sesuai kesukaan dan selera, sementara bagi penjual donat tidak ada pilihan penawaran selain hanya satu jenis saja.
Kalau membeli kue memang bisa banyak pilihan, sehingga setiap hari kita bisa saja berganti-ganti menu dan selera sesuka hati, namun tidak untuk hidup ini. Hidup memang harus memilih pada awalnya, namun setelah menentukan pilihan pasti, harus konsisten dan konsekuen dengan pilihan itu karena kalau keliru akan fatal dan rugi sendiri.
Seseorang bisa memilih jadi pemenang atau pecundang, meskipun sesungguhnya Allah telah mendesain kita sebagai pemenang. Seseorang bisa memilih karier seperti apa yang dia mau, bisa memutuskan untuk menjadi apa saja, karena itu yang akan mengarahkan hidupnya mau dibawa kemana.
Tak mudah memang memilih dan mengarahkan jalan hidup ini. Sebab hidup bukanlah jajan pasar.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...