Hillary Clinton Rilis Buku Baru “Hard Choices”
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Hillary Clinton meluncurkan buku baru, Hard Choices, pada Selasa (27/5). Ia menulis betapa ia “bangga” dengan pencapaiannya selama menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS, dalam buku barunya itu.
Walau sudah resmi diluncurkan Selasa kemarin, menurut today.com buku itu baru mulai dijual untuk umum 10 Juni.
Dalam catatan penulis, Hillary Clinton berharap bisa “kembali dan mengkaji ulang beberapa pilihan tertentu”. Tetapi, ia menambahkan, pemerintah “perlu bertindak lebih baik” setelah serangan teroris tahun 2001, perang di Irak dan Afghanistan, dan resesi ekonomi. Ia yakin pemerintah telah bertindak lebih baik.
Para pengecam, seperti bisa dibaca di VOA, menggambarkan masa kerja Clinton selama empat tahun sebagai diplomat tinggi Amerika yang memiliki beberapa kekurangan. Anggota-anggota Partai Republik mempertanyakan caranya menangani serangan teroris 11 September 2012 yang menewaskan empat warga Amerika di Kota Benghazi, Libya.
Di bagian lain catatan penulis, Clinton mengatakan ketika membuat keputusan-keputusan besar dalam hidupnya, ia mendengar dengan “hati” dan “pikiran”.
Mantan senator dan mantan ibu negara Amerika itu mengatakan ia menulis Hard Choices yang memusatkan perhatian pada masa ketika ia berada di Departemen Luar Negeri, “bagi warga Amerika dan orang di mana pun, yang berupaya memahami perubahan cepat dunia ini”, dan juga bagi “siapa pun, di mana pun, yang ingin tahu apakah Amerika masih berdaya untuk memimpin”.
Ia mengatakan, baginya “jawaban yang bergema adalah ya!”. Ia menulis “bicara tentang penurunan Amerika telah menjadi hal biasa, tetapi saya yakin masa depan kita belum pernah segemilang ini. Memang ada sedikit masalah di dunia yang dapat diselesaikan Amerika sendirian, tetapi semakin sedikit masalah yang bisa diselesaikan tanpa Amerika”.
Ia menambahkan, semua yang telah dilakukan dan dilihatnya meyakinkannya bahwa “Amerika masih menjadi bangsa yang diperlukan”.
Hillary Clinton akan melakukan tur untuk mempromosikan buku ini setelah peluncuran resmi, dengan mengunjungi berbagai kota di seluruh Amerika dan Kanada. Ia mengaku siap menerima kritik atas buku barunya itu. (VOA, today.com)
Editor : Sotyati
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...