Honduras dan Guatemala Jadi Negara Berbahaya bagi Aktivis Lingkungan
GUATEMALA, SATUHARAPAN.COM - Honduras dan Guatemala adalah negara paling berbahaya di dunia bagi aktivis lingkungan karena penindasan dan bahkan pembunuhan yang dilakukan terhadap para aktivis, ungkap Amnesty International dalam sebuah laporan pada Kamis (1/9).
Kelompok HAM global yang berbasis di London itu menunjuk “gelombang ancaman berbahaya, tuduhan palsu, kampanye kotor, serangan dan pembunuhan yang dilakukan terhadap aktivis lingkungan dan lahan dalam beberapa bulan terakhir” di sejumlah negara Amerika Tengah.
Beberapa laporan Amnesty menyoroti nasib “orang-orang atau masyarakat yang berjuang melestarikan lingkungan dari proyek pertambangan, penebangan dan hidroelektrik skala besar” di wilayah itu.
Bagi Direktur Al Americas Erika Guevara-Rosas, pembunuhan yang dilakukan pada Maret terhadap aktivis lingkungan Honduras Berta Caceres “tampaknya menandai titik balik yang mematikan bagi pembela HAM di wilayah itu.
“Kurangnya penyelidikan yang transparan dan efektif terhadap pembunuhannya menyampaikan pesan mengerikan bahwa menembak seseorang, pada jarak dekat, demi kepentingan ekonomi para penguasa justru diperbolehkan,” katanya.
Di Guatemala, beberapa laporan mengungkapkan bahwa para aktivis “secara terus-menerus dijadikan sasaran kampanye kotor yang ditujukan untuk memberikan stigma dan mendiskreditkan mereka agar memaksa mereka menghentikan aktivitas mereka yang sah.” (AFP)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Tiga Langkah Menenangkan Pikiran Sebelum Tidur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Masalah pekerjaan, hubungan, dan finansial bisa menimbulkan kekhawatiran ...