Houthi Akan Hadiri Perundingan Damai Yaman di Kuwait
SANAA, SATUHARAPAN.COM – Pemberontak Yaman dari kelompok Syiah Houthi dan sekutu mereka sepakat menghadiri pembicaraan damai yang ditengahi PBB di Kuwait, kata wakil mereka, hari Rabu (20/4).
Para pemberontak sepakat untuk bergabung dalam pembicaraan damai setelah menerima jaminan dari utusan PBB bahwa gencatan senjata yang dimulai 11 April akan dihormati oleh pasukan loyalis pemerintah, seperti dilaporkan AFP mengutip perwakilan Houthi, Saleh Al-Sammad.
Sementara seorang wakil dari sekutu pemberontak, Partai Kongres Rakyat Umum, Yasser Alawadi, mengatakan di akun Twitter-nya bahwa delegasinya akan menuju Kuwait pada hari Kamis (21/4) besok.
Sebelumnya, seperti diberitakan satuharapan.com, perundingan damai Yaman dijadwalkan hari Senin (18/4), namun ditunda karena pihak pemberontak tidak hadir.
Kedua pihak saling menuding melanggar kesepakatan gencatan senjata. Kepala staf yang pro pemerintah, Jenderal Mohammed Ali Al-Maqdishi, mengecam pemberontak yang "tidak menghormati" gencatan senjata.
Sementara para pemberontak menuduh pasukan loyalis Presiden Abedrabbo Mansour Hadi melancarkan serangan dan pengiriman bala bantuan ke beberapa provinsi, seperti pernyataan di situs mereka, sabanews.net.
Pada hari Selasa (19/4) kontak senjata terjadi antara pasukan yang loyal pada pemerintah Yaman dan pemberontak, dan menewaskan 13 orang, kata sumber militer.
Menurut catatan PBB, perang di Yaman telah menewaskan 6.400 orang dan membuat 2,8 juta penduduk negara yang miskin itu harus mengungsi dan menghadapi masalah kemanusiaan.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...