Serangan Roket Menewaskan Lima Anak Suriah
KILIS, SATUHARAPAN.COM – Jumlah korban tewas akibat serangan roket di kota Turki dari wilayah Suriah yang dikuasai oleh militan meningkat menjadi lima korban setelah laporan pada hari Selasa (19/4) anak Suriah lainnya meninggal di rumah sakit.
Empat anak Suriah pengungsi kini dikonfirmasi telah tewas dalam serangan roket jenis Katyusha pada Senin sore (18/4) di kota Kilis di perbatasan Suriah, bersama dengan seorang gembala Suriah, menurut laporan CNN-Turki dan NTV.
Dalam minggu terakhir, militan ISIS telah berulang-ulang menembakkan roket ke Kilis, satu-satunya kota di Turki di mana jumlah para pengungsi dari perang sipil Suriah selama lima tahun melebihi pribumi.
Pekan lalu warga Kilis melakukan protes atas ketidakmampuan pemerintah daerah untuk melindungi mereka dan mendorong kunjungan kepala mata-mata Turki, Hakan Fidan.
Turki telah menanggapi setiap serangan di Kilis dengan menghancurkan posisi peluncuran militan dengan api howitzer.
Para pejabat Turki telah berulang kali memuji keramahan orang di Kilis terhadap Suriah sebagai contoh bagaimana Turks menerima 2,7 juta warga Suriah yang melarikan diri ke Turki dari perang saudara negara mereka.
Empat anak tewas, dan empat lainnya luka-luka, ketika sebuah roket meledak di sebuah bangunan tiga lantai di mana sembilan keluarga Suriah selama ini tinggal yang dibantu oleh asosiasi lokal, kata kantor berita negara Anatolia.
Anak-anak telah kehilangan ayah mereka dalam perang sipil dan sudah tiba di Turki dengan ibu mereka sekitar dua tahun lalu, tambahnya.
Sementara itu penggembala terkena roket lainnya saat menggembalakan dombanya di dekat sekolah di Kilis. Seorang anak Turki yang berusia 14 tahun juga terluka dalam serangan itu.
Setidaknya sejauh ini 11 orang telah tewas dalam serangan di Kilis oleh Suriah ,tapi ini adalah korban yang paling banyak yang tercatat sejauh ini dalam satu hari. (kav)
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...