Pengadilan Israel Hukum Pembunuh Remaja Palestina
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Tersangka utama pembunuhan remaja Palestina, Mohammed Abu Khdeir, dihukum penjara seumur hidup pada hari Selasa (19/4) dipengadilan Yerusalem, dan menolak permohonan bahwa terdakwa mengalami gangguan kejiwaan.
Yosef Chaim Ben-David, pelaku itu, mengerti apa yang dia lakukan dan dalam kontrol penuh atas tindakannya, kata keputusan pengadilan, seperti dikutip harian Israel, Haaretz. Dijelaskan juga bahwa dia mampu untuk mencegah kejahatan yang dilakukan.
Abu Khdeir, 16 tahun, diculik awal pada 2 Juli 2014, dari dekat rumahnya di Shoafat, permukiman Arab di Yerusalem. Dia dibawa ke hutan di Yerusalem, di mana ia dipukuli dan dibakar hidup-hidup oleh para penculiknya. Israel secara resmi mengakui dia sebagai korban aksi teror.
Pengadilan distrik itu menghukum Ben-David atas tuduhan pembunuhan, penculikan untuk tujuan pembunuhan, dan kekerasan yang menyebabkan luka. Dia akan dihukum pada awal Mei.
Tidak dalam Gangguan Jiwa
Pada bulan November, Pengadilan Negeri Yerusalem menghukum Ben-David atas kasus pembunuhan, tapi ditangguhkan karena pengujuan Ben-David mengalami gangguan kejiwaan, dan menyatakan dia tidak bertanggung jawab atas tindakannya pada saat pembunuhan itu.
Namun, pengadilan mengatakan pada saat itu ada cukup bukti untuk menghukum dia. Para hakim mengatakan dia telah "mengaku dalam interogasi atas semua tindakan yang dikaitkan kepadanya dalam dakwaan, termasuk penculikan dan pembunuhan," katanya. Dia juga mengaku kepada polisi tentang perencanaan menculik dan membunuh seorang Arab.
Dua pelaku pembunuhan itu dijatuhi hukuman pada bulan Februari: satu penjara seumur hidup dan satu lagi penjara 21 tahun. Mereka juga diwajibkan membayar kepada keluarga Abu Khdeir sebesar 30.000 shekel atau sekitar US$ 7.700 sebagai kompensasi.
Bom Serang Bus
Sementara itu, pada hari Senin (18/4) terjadi serangan bom pada sebuah bus di Yerusalem yang melukai sedikitnya 20 orang. Dinas keamanan Shin Bet menegaskan bahwa insiden itu adalah serangan teror.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bersumpah untuk menangkap pelaku, seperti dikutip Haaretz. Ledakan itu terjadi di dekat Jalan Hebron di barat daya Yerusalem. Ini adalah serangan bom pertama di Yerusalem sejak intifada kedua berakhir pada tahun 2005.
Ledakan juga menyebabkan kebakaran pada bus lain. Bom meledak di bagian belakang bus, yang menyebabkan cedera bakar pada penumpang.
Kamala Harris: Negara Harus Terima Hasil Pemilu, Mendesak Pe...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Menghadapi penolakan besar-besaran oleh para pemilih Amerika, Kamala ...