Hungaria Tutup, 4.000-an Pengungsi Timteng Lewat Kroasia
TOVARNIK, SATUHARAPAN.COM – Sekitar 4.000 hingga 5.000 imigran berusaha menaiki kereta menuju Zagreb, ibu kota Kroasia, dari Tovarnik setelah melintasi perbatasan Serbia, kata badan pengungsi PBB.
“Terdapat sekitar 4.000 sampai 5.000 orang di sini,” ujar Jan Kapic, juru bicara UNHCR, dari kota kecil di Kroasia timur tersebut. “Beberapa kereta datang tapi tidak bisa membawa semua orang.”
Hingga 5.000 orang tiba di stasiun kereta tersebut semalam. Mereka memenuhi stasiun dengan tidur di sepanjang sisi rel kereta, kata seorang wartawan AFP.
Hanya segelintir pekerja dari Palang Merah yang datang memberikan makanan dan perlengkapan untuk ratusan bayi serta anak-anak di sana.
Bantuan lainnya sedang dalam perjalanan, kata Kapic, termasuk bantuan medis dan toilet, yang dikirim sekitar pukul 21:00 waktu setempat.
Pengungsi dan imigran Suriah berkumpul di dekat jalan raya pada 15 September 2015 dalam perjalanan mereka menuju perbatasan antara Turki dan Bulgaria di Edirne, Turki. (Foto: AFP/ BULENT KILIC)
“Untuk saat ini kami masih memiliki cukup persediaan tetapi bantuan dalam jumlah lebih banyak akan dibutuhkan dan sedang dalam perjalanan,” ujarnya.
“Sangat sulit untuk mengatakan apakah ini akan menjadi kamp transit berikutnya. Ini menjadi tanggung jawab pemerintah Kroasia untuk mengatasi masalah tersebut,” ujar Kapic.
Sebanyak 4.000 Pengungsi Serbu Kroasia dalam 24 Jam
Sekitar 4.000 imigran memasuki Kroasia dari Serbia dalam kurun waktu 24 jam setelah Hungaria menutup perbatasannya, menurut laporan stasiun televisi pemerintah, HRT, Kamis (17/9).
Para imigran baru terus memasuki negara anggota Uni Eropa itu melalui perbatasan timurnya, yang menjadi rute baru menuju Eropa barat, seperti dilaporkan HRT.
Kereta khusus yang mengangkut sekitar 800 imigran dari Tovarnik, dekat perbatasan Serbia, tiba di Dugo Selo, di dekat Zagreb sekitar pukul 0330 GMT, menurut keterangan fotografer AFP.
Para imigran saat ini dibawa ke sebuah pusat penerimaan di Jezevo.
Menteri Luar Negeri Kroasia Vesna Pusic mengatakan pada Rabu malam negaranya mengantisipasi datangnya imigran tapi mengaku tidak sanggup mengatasinya jika jumlahnya melonjak tajam.
“Kami siap (memberikan) suaka ke beberapa ribu orang dan kami sanggup mengatasinya tapi kami tidak siap menghadapi puluhan ribu pengungsi,” kata Pusic kepada HRT.
“Kami tidak sanggup mengakomodasi aliran (pengungsi) sebanyak itu,” dia menambahkan.
Perdana Menteri Kroasia Zoran Milanovic dijadwalkan menggelar pembicaraan dengan Kanselir Austria Werner Faymann di Zagreb pada Kamis. (AFP)
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...