HUT AJI: Media Harus Menjadi Penyalur Aspirasi Publik
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kebebasan pers saja tidak cukup membawa bangsa Indonesia meraih demokrasi dan keadilan sosial. Dalam era pers bebas yang ditandai konglomerasi bisnis media, kredibilitas, dan independensi media dipertanyakan. Hal ini disampaikan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Eko Maryadi di Malam Resepsi Hari Ulang Tahun AJI ke-19 di Gedung Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, Kamis (29/8).
“Bukanlah rahasia, sebagian media, menjelang Pemilu 2014, dimiliki segelintir penguasa politik yang ingin membawa pers ke ranah jurnalisme partisan. Sikap AJI menghadapi Pemilu 2014, jurnalis tidak boleh melakukan korupsi politik, media tidak boleh diseret ke politik praktis. Untuk mengawal Pemilu yang jujur dan adil dibutuhkan media yang kredibel, profesional, dan independen.” Kata Eko Maryadi.
Eko Maryadi melanjutkan, ”Media harus menjadi penyalur aspirasi publik yang jujur, independen, melayani kepentingan semua lapisan masyarakat. Kita harus memastikan produk jurnalisme Indonesia bukanlah jurnalisme propaganda yang mengabaikan prinsip keberimbangan dan melanggar etika jurnalistik, baik media cetak, penyiaran, maupun online.”
Resepsi Hari Ulang Tahun AJI ini juga dimeriahkan dengan pameran foto, penandatanganan kerjasama Jamsostek dengan AJI, peluncuran sekolah jurnalisme independen, pengumuman musuh kebebasan pers, penyerahan Udin Award, Tasrif Award, dan SK Trimurti Award 2013, dialog kebebasan pers bersama mantan Presiden Indonesia ketiga BJ Habibie dan seni pertunjukan oleh iZi Female Chamber.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...