Ibu Lani Merawat Orang Yang Terabaikan
SATUHARAPAN.COM - Saya tak pernah bertemu dan berkenalan dengannya langsung. Tetapi kisah yang diceritakan sahabat saya, Anita Wahid, membuat saya terpana dan merinding, dan ingin berbagi dengan Anda.
Entah apa yang mendorongnya, Melania Prihandini yang akrab dipanggil Bu Lani itu, selama beberapa tahun terakhir mencurahkan hidupnya untuk merawat orang-orang gila, khususnya perempuan yang masih berusia muda. Bukan di Rumah Sakit Jiwa, tetapi di rumahnya sendiri yang sederhana di Yogyakarta. Sudah 50 orang pernah dirawat olehnya.
Dan orang-orang gila itu ‘dipungut’ dari jalanan. Setiap bertemu orang gila di jalan, Bu Lani akan turun dari motornya, menyapa dan memeluk mereka. Biasanya mereka akan membiarkan, malah sering menangis dalam pelukan kasihnya.
Lalu ia akan membawa mereka pulang, memandikan dan mencukur habis rambut mereka—termasuk rambut di bagian intim karena terlalu banyak kutu dan kotoran lain. Setelah itu, ia akan memberi mereka pakaian dan makanan, juga konseling dan aneka keterampilan, seperti menjahit, membuat krupuk, telor asin, maupun mengurus rumah. Jika dimungkinkan, ia akan mencarikan mereka tempat bekerja.
Mengapa hanya perempuan muda? Sebab mereka rentan menjadi objek perkosaan dan penganiayaan. Bekas-bekas itu masih jelas di tubuh mereka. Juga mereka masih mengalami menstruasi, sehingga butuh perawatan khusus.
Mulanya ia mengerjakan semua sendirian, tanpa bantuan dana orang lain. “Saya ‘kan memberi les, jadi punya uang,” katanya. “Nah kalau sudah cukup untuk makan dan pakaian, sisanya saya berikan untuk mereka.” Ketika teman-temannya tahu, mereka mulai mengirim bantuan, mulai dari handuk sampai pembalut.
Dengan caranya sendiri, Bu Lani sudah menghadirkan Tuhan dalam kehidupan.
Terima kasih pada @AnitaWahid untuk cerita dan fotonya.
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...