IHSG dan Rupiah Rabu Sore Melemah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang di pasar uang antarbank Jakarta pada Rabu sore melemah 20 poin menjadi 11.420 per dolar AS dibanding sebelumnya 11.400 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa pelemahan rupiah merupakan pengaruh sentimen negatif dari isu pelambatan ekonomi China terkait defisit neraca perdagangannya.
"Pasar bereaksi mengenai defisit neraca perdagangan China yang besar yang kemudian mengkaitkannya dengan potensi pelambatan ekonomi China," kata dia.
Kondisi itu, lanjut dia, mendorong nilai tukar negara berkembang termasuk rupiah, komoditas energi dan logam yang berhubungan dengan China terkena sentimen negatif.
Ia menambahkan, Rusia yang kembali menempatkan pasukannya di perbatasan Ukraina meningkatkan kembali ketegangan di kawasan itu dan membuat pasar keuangan global khawatir.
Sementara Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto mengatakan bahwa koreksi rupiah cenderung tertahan oleh fundamental ekonomi Indonesia yang cenderung membaik. Inflasi pada tahun ini diperkirakan stabil.
Rupiah, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia hari ini berada pada 11.432 per dolar AS, juga melemah dari posisi hari sebelumnya 11.384 per dolar AS.
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ditutup melemah ke posisi 4.684 poin terpengaruh sentimen negatif eksternal.
IHSG BEI ditutup melemah sebesar 19,83 poin atau 0,42 persen ke posisi 4.684,39. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga melemah 4,05 poin (0,52 persen) ke level 784,91.
"Kondisi bursa saham eksternal yang cenderung melemah mendorong aksi ambil untung di pasar saham Indonesia sehingga indeks BEI melemah," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan pelaku pasar asing membukukan jual bersih (foreign net sell) pada perdagangan saham Rabu ini sebesar Rp 131,368 miliar.
"Pelaku pasar asing yang kembali mencatatkannett sell dan sentimen dari eksternal yang juga kurang mendukung membuat indeks BEI terkoreksi," katanya.
Kendati demikian, menurut dia, tekanan indeks BEI cenderung tertahan menyusul mulai adanya berita mengenai pembagian dividen dari emiten yang bisa memberikan sentimen positif sehingga dapat mengimbangi kekhkawatiran eksternal.
Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 239.831 kali dengan volume mencapai 5,75 miliar lembar saham senilai Rp 5,91 triliun. Tercatat, efek yang bergerak naik sebanyak 107 saham, yang melemah 213 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 88 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 367,66 poin (1,65 persen) ke level 21.901,95, indeks Nikkei turun 393,72 poin (2,59 persen) ke level 14.830,39 dan Straits Times melemah 31,97 poin (0,55 persen) ke posisi 3.097,43. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...