IHSG Melemah 4,76 Poin, Rupiah Melemah 21 Poin
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia ditutup melemah tipis sebesar 4,76 poin, Senin (21/4), sebab beberapa pelaku pasar masih mengambil posisi beli. Pada saat sama, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore melemah sebesar 21 poin menjadi Rp 11.444 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.423 per dolar AS.
IHSG BEI ditutup turun sebesar 4,76 poin atau 0,10 persen ke posisi 4.892,29. Sementara itu, indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 0,25 poin (0,03 persen) ke level 829,35.
“Beberapa pelaku pasar masih mengambil posisi beli sehingga menahan tekanan indeks BEI lebih dalam,” kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Senin.
Ia menambahkan bahwa pelaku pasar saham juga mengekspektasikan kinerja emiten kuartal I 2014 akan positif.
Selain itu, lanjut dia, pelaku pasar asing juga masih masuk ke pasar modal domestik. Terpantau investor asing membukukan beli bersih (foreign net buy) sebesar Rp 315,507 miliar pada Senin ini.
Sementara itu, Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan bahwa meski laju IHSG tersendat dalam konsolidasi negatif, namun masih dalam pola stabil dengan potensi ruang penguatan yang masih terbuka untuk menuju level psikologis 5.000 poin.
Ia menambahkan bahwa ekspektasi bulan April 2014 yang akan mencatatkan deflasi juga menjadi salah satu faktor penahan tekanan bagi indeks BEI.
“Di sisi lain, katalis positif juga datang dari eksternal yakni pasar saham regional yang masih berada di area positif,” katanya.
Ia memperkirakan bahwa indeks BEI akan bergerak di kisaran 4.840-5.050 poin pada Selasa (22/4). Beberapa saham yang dapat diperhatikan di antaranya, Mitra Adiperkasa (MAPI), Astra International (ASII), Media Nusantara Citra (MNCN), Global Mediacom (BMTR).
Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 165.372 kali dengan volume mencapai 2,65 miliar lembar saham senilai Rp 3,19 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 129 saham, yang melemah 161 saham, dan yang tidak bergerak 113 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 64,23 poin (0,28 persen) ke level 22.760,24, indeks Nikkei turun 3,89 poin (0,03 persen) ke level 14.512,38 dan Straits Times menguat 2,63 poin (0,08 persen) ke posisi 3.255,83.
Rupiah Melemah
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore melemah sebesar 21 poin menjadi Rp 11.444 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.423 per dolar AS.
“Data-data ekonomi global terutama Amerika Serikat mendorong mata uang dolar AS menguat di pasar uang domestik,” kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Senin.
Ia mengemukakan bahwa angka pengangguran AS cenderung mengalami penurunan menyusul data manufaktur AS di beberapa negara bagian yang mengalami pertumbuhan, angka klaim pengangguran AS juga mengalami penurunan.
Menurut dia, kondisi itu membuat the Fed akan terus mengurangi stimulus keuangannya sehingga diperkirakan berakhir pada tahun ini dan membuat likuiditas dolar AS makin ketat.
Meski mata uang rupiah melemah, namun menurut Reza Priyambada tekanannya tidak terlalu signifikan sebab faktor fundamental ekonomi Indonesia yang juga positif.
“Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan bahwa bulan April akan terjadi deflasi. Selain itu pemerintah juga akan mendorong sektor industri manufaktur salah satunya dengan memberikan insentif fiskal,” kata dia.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari Senin ini (21/4), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp 11.430 dibandingkan sebelumnya (17/4) di posisi Rp 11.418 per dolar AS. (Ant)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...